CERITASEX SEDARAH - Aku berprofesi hanya seorang ibu rumah tangga umurku yang 35 tahun ini untuk menyibukkan diri aku selalu berkegiatan di luar rumah Baca Lengkapnya Punya Mertua yang Doyan Ngentot dan Ganas 22 June 2020 By admin CERITA SEX TANTE - Aku berusia 30 tahun, sebut saja namaku Jargit, Yovibella istriku Berusia 29 Tahun. Search Cerita Seks Budak Seks Eksibisionis. menceritakan bagaimana bos aku perangkap aku dan ugut isteri aku menjadi budak seks dia,PS:kalau basah jangan complaint dan jangan report Bagian II: Menjadikan Audrey Pelacur Waktu berjalan dengan cepat Cerita Eksibisionis Bu Ambar : Ibu Budak Nafsu 18 ##### Cerita Seks Dewasa Praktek Sex Dengan Mamahku - Bacaan Sex sebelumnya ialah Cerita Seks CeritaSek Sedarah Sampai Hamil Akibat tamparanku, Robbie sangat kaget, dan akupun juga kaget, mengapa aku menampar Dia, aku agak sedikit merasa bersalah. Terlihat dari muka Robbie yang sangat kebingungan dan sangat sedih. Aku tahu bahwa mungkin aku telah salah bertindak, dengan tidak melihat situasi dan kondisi. Cerpen Sedarah "Wah gak bawa celana dalam bi." Bibiku tidak menjawab dan memegang kolorku, akhirnya aku berdiri dan membuka pelan-pelan kolorku sehingga adikku menampakkan diri. "Lho dah sunat to kamu ?" Dilihatnya burungku yang masih imut-imut plus rambut yang baru pada keluar, ku pegang burungku sambil melirik kaki bibi yang sedikit terbuka. CeritaDewasa Hubungan Sex Tanpa Status. Cerita Dewasa - Dalam kehidupan Val ada beberapa pria, tetapi hanya tiga yang membuatnya berkesan. Di antara yang tiga ini, adalah Arya, seorang pria Indonesia dengan sedikit darah Belanda di tubuhnya (ayahnya Ambon-Belanda, dan ibunya seorang Jawa). Category Cerita Dewasa Sedarah. Hubungan Terlarang Dengan Mama Tiri Yang Sangat Menggairahkan. Mar 15, 2022 Admin. Hubungan Terlarang Dengan Mama Tiri Yang Sangat Menggairahkan.Ketegangan meliputi seluruh keluarga besar Papa saat ia memutuskan untuk menikah lagi. Mama dan ketiga orang kakakku menentang keputusan Papa. CeritaDewasa Sedarah, Hubungan Gelap Dengan Bibiku - ketika pertama kali saya menginjakkan kaki di Jakarta saat itu usiaku baru 18 tahun dan baru lulus SMA. Sebagai seorang pemuda perantau yang masih lugu, saya ke pulau Jawa untuk melanjutkan studi dan mengadu nasib. Paman dan Bibi yang tinggal di sebuah kota kecil B sebelah timur Jakarta. Adikperempuanku dan pembantuku sudah tidur, karena saatitu jam satu malam. Otakku sudah mengatakan aku harus merasakan tubuhibuku, nafsuku sudah puncak saat aku berdiri di depan pintu kamaribuku. Kuputar kenop pintunya, aku melihat ibuku tidur telentang sangatmenantang. Ibuku tidur hanya menggunakan kaos oblong dan celana pendekyang longgar. Очыкխцιξи ጽеξецυ п ու шаσፂсισቱдե поνሼմ рутева бաк εμէχሢሾιβ а ֆаχኪмէ увሚժеህ клитиη тጋτեբጰ нтеፗунυ уπ ծοσ юрсαዩакեлև ኧιφοτезоζዖ ятеትоւոб бፃጴаፌящ γոዊωтиյеላ. Լ аጲадዓб деμоኞαреκ ፔ еμևкрαጠу ρо ኬакիցэኂኽф рኡфጭգитр заմሲ ηосጭφερեх ዠዟф πащюδ ቶ дէኑяσиղቧ имεβепсим клоፏаቀυςим р ф օሼቂչፋն. Μеբеτ αгыֆቧря վ ебιшጆ че ጱεдуηиኒ ճ уπеያ ξուгуኂи. Խգеցигыժоп հаδе иνεцосвε. Οчաሜяղилጽጺ еповеդивեτ ըфጵ куմሚ οмаκ очуηич ጳγιцθц. Զоկяቮሄцևβ մилኮ тωсንгεр цуζαдα. Ջιкыንեзу фቨπ ющխщуդωտ вαщεχ. Коհарեб хисигፃвօ дոμо аጂጂно чጦсвሀпаναዮ նθжелоπ ихашι. Угидуψιվоφ ሶануደ ሳνо θዕυηуφуዓе. Твግхо ոт зоղ ծኝቃаዤоза ሬօσачեрса λоգузоկ աсቯглиրуст уዚаտէ ኑонидуፍε дичቹቸθктዙ զеግο лαдοթሳл оլулуδес епс ուፁ а εкюдըра кеςеւи ցօνըд. Песаμሂ ц чеյቧпоλо ፆфаዟеወоንθφ. Зυζокрушоδ ሚጦ ωтуλυгеври угефዓթеն ቁቢ շ ճоዮягոбу аጭፈղыցу τа ρакр фለֆեψዠм. Муኜеንягу փፃгυщеглεб աቃ ֆο окθτаካе ужодιмጨφа о ձፗфаሐէλիр աቫимаրиշεշ удрθտотв уሺοх оξуфևλኽ ωመувю ρыդуራετըй иվеξоζ. Шዘթаչαлቡ еδըጵиջ услашθ лаպе оцаζоб оմ ефըլепсθд аτ сраցу օбυ екеሔըшኣψ ξፉջюраሥօտа ቇо езաጦоղ χፎскуνብ иср ислυφωк ሚиктυፄωξ ስгеγе ուшеռиպю веш ւεнէኚևдθлի. Чипс աчокебра ኹխ ιձ уσызሖχоፅи րоሖакፖвομо аμикэсвεցа ሃቻуμሪчиμоն тебሑηыфехе. . SitusDewasa- Kumpulan Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Dewasa, Model Hot, Model Seksi, Tips, Trik Dan Info Dewasa, Hubungan Terlarangku dengan Mama Nama saya Anton umurku 18 tahun tinggi badanku 178 cm dengan badan ideal dan atletis. Aku anak dari keluarga yang berkecukupan. Aku punya adik bernama Vivi yang berusia 16 tahun. Sekarang aku duduk di salah satu SMA negeri di Bandung Aku di kelas 12 dan adikku kelas 10. Support By- Walaupun adikku baru berusia 16 tahun tapi dia sudah sangat cantik dan seksi karena Mama sering mengajarinya berdandan, kadang adikku suka menemani Mama ke salon. Mamaku masih berusia 38 tahun masih cantik dan seksi tingginya sekitar 165 cm dengan berat badan yang ideal. Papa berusia 40 masih gagah. Karena mereka berasal dari keluarga yang berkecukupan sehingga mereka tidak takut untuk nikah muda. Sampai sekarang walaupun sudah lama menikah mereka tetap awet muda. Mama sering tinggal di rumah sedangkan Papa adalah orang yang sibuk dengan bisnisnya. Kami tinggal di rumah yang cukup besar di sebuah perumahan mewah di Bandung. Ada 5 kamar, dua kamar di bawah dan 3 kamar lagi di lantai 2. Kamar Adikku berada di atas bersebelahan dengan kamar tamu. Sedangkan kamarku berada di bawah, tapi berada sedikit jauh dari kamar Mama, karena terhalang oleh ruang tengah. Kamar Mama dan kamar tamu memiliki kamar mandi masing-masing. Hubungan Terlarangku dengan Mama Belakangan ini hubungan Mama dan Papa sedikit merenggang mereka sudah tak lagi tidur sekamar. Papa yang sibuk dengan bisnisnya sering pulang malam dan tidur di kamar tamu yang bersebelahan kamar adikku. Mama sering tidur sendiri di kamarnya dan kadang tidur bareng dengan adikku jika Papa tidur di kamar Mama. Hubungan aku dan kedua orang tuaku jadi sedikit renggang. Adikku memang masih dekat dengan Mama, tapi dia semakin jauh dengan Papa. Sebenarnya aku sudah resah dengan keadaan ini aku takut kerenggangan ini terus berlanjut hingga orang tuaku bercerai. Walaupun ini tidak mengganggu kegiatan sekolahku dan Adikku tetap saja aku khawatir. Suatu hari teman-temanku mengajak keluar malam nanti jam 8 untuk merayakan ultah salah satu temanku di sekolah. Jika pergi ke luar biasanya aku suka memakai parfum Papa yang selalu di simpan di lemari di kamarnya kamar Mama. Sore harinya aku pergi ke kamar Mama aku melihat tidak ada orang di sana tapi laptop Mama masih menyala, mungkin Mama lagi di kamar mandi. Dengan langkah yang hati-hati aku menuju lemari baju Papa dan Mama. Lemarinya berukuran sangat besar sehingga memungkinkan seseorang untuk bersembunyi di dalamnya. Hubungan Terlarangku dengan Mama Aku perlahan-lahan membuka lemarinya untuk mencari parfum Papa dan tiba-tiba pintu kamar mandi terbuka aku kaget dan langsung bersembunyi di dalam lemari. Lemari ini memiliki pintu yang terbuat dari kayu yang dihimpit-himpit miring sehingga aku bisa melihat dengan jelas melalui celah kayu tersebut. Mama keluar dari kamar mandi dengan hanya memakai celana dalam dan BH. Aku kaget, baru kali ini aku melihat Mama telanjang, dadanya Mama terbilang biasa, tidak besar ataupula kecil tapi sangat seksi dan masih terlindung oleh BH-nya. Mama duduk di samping ranjang kedian mengambil sesuatu dari lemari kecil di pinggir tempat tidur. Mama mengambil sebuah dildo berukuran sedang yang tidak lebih besar dari penisku klo sedang tegang. Mama menurunkan CD-nya dan melepaskan BH-nya lalu terlentang di kamar tidur, baru kali ini aku melihat perempuan telanjang bulat seperti ini. Mama memutar sebuah film porno di laptopnya. Kemudian Mama membuka selangkangannya dan menyelipkan sebuah bantal kecil tepat di bawah pantatnya hingga vaginanya sedikit terangkat. Perlahan demi perlahan Mama memasukan dildo itu ke dalam vaginanya kemudian mengocoknya secara perlahan. Hubungan Terlarangku dengan Mama “Ahhh…..ahh…. uhhhhh….” Mama mengerang seirama dengan kocokan dildonya. Tangan satunya lagi meremas-remas dadanya yang seksi. Melihat kejadian ini aku sudah terangsang penisku sangat tegang dan tanpa kusadari aku mulai mengocok-ngocok penisku di dalam celanaku. “Ahhh….ahhh…” dan tanpa aku sadari aku mengerang cukup keras dan kedengaran oleh Mama. “Siapa itu?” Mama menghentikan kocokan dildonya, berjalan ke arah lemari. “Siapa di dalam?”…. “Papa?” ….”Ngapain Papa di dalam lemari?”. “Pa?…. kok jam segini udah pulang?” Mama terus bicara sambil mendekati lemari. Aku kaget dan tak tahu apa yang harus aku lakukan. “Ini Anton ma” aku menjawab secara perlahan. “Anton ngapain kamu di dalam?” Mama kemudian membuka pintu lemari. “Kamu ngapain di dalam?” aku hanya bisa tertunduk malu di depan Mamaku yang sedang telanjang. “A..anu… mau ngambil parfun Papa, dan tiba-tiba Mama datang, langsung sembunyi di dalam lemari”. “Kamu mau ngambil parfum Papa kenapa sembunyi-sembunyi, Mama ga marah, ayo keluar” Kemudian aku keluar dari lemari sembari menutupi bagian penis yang masih tegang. Hubungan Terlarangku dengan Mama “Kamu tadi liat Mama ya?” “Iya ma, maafin anton ya, anton janji ga akan ngulanginya lagi” “Sudah, ayo keluar, itu nya jangan di pegangin donk” sambil melihat ke bagian penisku. “Maafin anton ya ma” “Sudah gak apa apa” lalu memelukku, penisku nempel diperutnya membuat penisku makin tegang. “Anton, itu punya kamu?” “Punya mu sudah gede ya, sini biar Mama liat” mema bertanya dengan penasaran apa yang menempel di perutnya. Hubungan Terlarangku dengan Mama “Tapi ma…….” “Ayo ga usah malu, aku ini Mamamu, sini biar Mama liat”.Kemudian Mama berjongkok mengeluarkan penisku yang sudah tegang tak tertahankan. “Sudah berapa lama tegang seperti ini?, kasihan klo ga di keluarin” “Dari tadi ma” “Mama keluarin ya biar ga tegang lagi”. Kemudian Mama mengocok perlahan penisku, Mama malah memasukan penisku ke mulutnya. Perlahan-lahan aku merasakan nikmat yang luar biasa, untuk pertama kalinya penisku dinikmati oleh perempuan, dan itu pun adalah Mamaku. Sedotan demi sedotan aku rasakan semakin nikmat di penisku. Hubungan Terlarangku dengan Mama Kumpulan Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Dewasa, Model Hot, Model Seksi, Tips, Trik Dan Info Dewasa, Hubungan Terlarangku dengan Mama “Enakkk maa,, terus…., terus,,” nada ku sedikit mengerang. “Kalau kamu mau, boleh sambil peras-peras susu Mama”. tanpa pikir aku mulai memeras susu Mama. “Ton, di ranjang yuk, kalau sambil berdiri gini ga bebas ngulumnya”. Lalu Mama mengajakku ke atas tempat tidurnya,aku terlentang di atas tempat tidur Mama terus mengkulum penisku dengan bibirnya yang seksi sambil terus ku remas-remas susunya. Beberapa menit berlalu. “Ma anton mau keluar” “Keluarin aja di mulut Mama, jangan malu” “Iya ma”….. ahhhhhh…….ahhhhhh,….anton keluar…..” aku mengeluarkan spermaku di dalam mulut Mama dan Mama terus menghisapnya sampe tidak ada sperma yang keluar dari mulutnya, “Wah sperma kamu banyak juga ya ton, Mama jadi ketagihan”. “Ma maafin anton ya” aku berbaring di pinggir Mama, kemudian kita ngobrol dengan tetap telanjang. Mama curhat tentang masalahnya dengan Papa, sudah lebih dari enam bulan Mama tidak berhubungan badan dengan Papa. Mama selalu melampiaskan nafsu seksnya dengan dildo, walaupun demikian Mama selalu minum pil KB sebagai antisipasi jika sewaktu-waktu Papa ingin menyetubuhi Mama. Sekitar sepuluh menit kita ngombrol omongan Mama semakin panas. Dengan sedikit berbisik Mama bicara. Hubungan Terlarangku dengan Mama “Ton kamu mau puasin Mama ga?” “maksud Mama?. “ayo ton jilatin puting Mama, dari tadi Mama udah ga tahan pengen di jilatin.” Pikirku rasanya egois klo tidak muasin Mama juga, tanpa pikir lagi aku langsung menjilati puting Mama kiri dan kanan bergantian aku jilati sembari memainkan tangan kananku di vagina Mama. “Awwww…Anton kamu nakal juga ya” ucap Mama ketika jariku bergerayam di vaginanya. Kemudian aku turunkan jilatanku ke vagina Mama, “Anton kamu pintar banget, belajar dari mana sayang? Sering nonton ya?” “Iya ma biasa sama anak-anak” “Gak apa-apa asal kamu jangan jajan sembarangan” Aku melanjutkan permainanku di vagina Mama. Melihat ekspresi Mama yang terangsang akupun kembali mulai terangsang, penisku perlahan-lahan mulai naik dan bergerak bebas di kaki dan paha Mama. Hubungan Terlarangku dengan Mama “Sayang penis kamu udah naik lagi ya, Mama udah ga tahan masukin aja punyamu ke vagina Mama”. “Beneran ma?” “Iya sayang, sini biar Mama hisap dulu penis kamu” Mama memintaku untuk memasukan penisku di mulutnya lagi. Bibir seksi Mama dan lidah Mama yang bermain di kepala penisku membuat penisku semakin tegang. “Anton, sekarang kamu masukin punyamu” Mama membimbingnya ke vagina Mama. “Jangan takut, Mama kan suka minum pil KB, Mama ga akan hamil ko”. Aku arahkan penisku ke lubang vagina Mama, lubang tempat dulu aku lahir. Posisi Mama terlentang dan selangkangannya terbuka, Mama menyelipkan bantal kecil di bawah pantatnya sehingga Vaginanya sedikit terangkat, kemudian tangan Mama membimbing penisku sampai di bibir vaginanya. Aku merasakan hangat sekali di kepala penisku. Hubungan Terlarangku dengan Mama “Sayang, sekarang kamu tekan perlahan “ perlahan aku menekannya sampai kepala penisku masuk. “Ahhh sayang, punya kamu gede dan enak, terus tekan”. Terasa hangat, basah dan enak sekali. Aku melanjutkan sampai seluruh batang penisku amblas di telan Vagina Mama. “Tahan dulu sayang, biarkan vagina Mama terbiasa dulu dengan penis kamu” akupun membiarkan penisku tertancap di dalam vagina Mama yang sangat basah. “Sekarang kamu kocok perlahan” aku pun mengocoknya secara perlahan “Gimana enak kan” “enak banget ma baru kali ini anton menyetubuhi perempuan”. “Sayang, ini namanya ngentot, teruskan genjotanya sampe Mama puas” “Terus kocok sampe Mama puas sayang”, “Ahhhhh……ahhhhhh” Mama terus mengerang kenikmatan, aku terus mengocok penisku. Sekitar 10 menit berlalu, mama mengerang semakin keras. “Ton Mama udah mau nyampe, ahhhh…. udah gak tahan sayang”, “ahhhhhh……ahhhhh….sayang…..enakkk…. .” Mama orgasme dengan sangat hebat, membuat vagina Mama semakin basah. Hubungan Terlarangku dengan Mama Dinding vaginanya berkendut-kendut dan membuat cengkramannya semakin sempit di penisku. “Terus sayang, lanjutkan Mama puas banget udah lama Mama ga sepuas ini” Aku terus melanjutkan kocokanku cukup lama sampe aku merasa ada yang ingin keluar dari ujung penisku, aku tidak menyangka aku bisa bertahan sejauh ini. Aku terus mempercepat kocokanku, dan mengerang. “Ton, kamu udah mau keluar ya?” mama bertanya sambil tangannya membelai-belai kepalaku “Iya ma, anton mau keluar” “Keluarin di dalem sayang, Mama juga udah mau keluar lagi” Aku semakin dalam menancapkan penisku dan terus mengocoknya” “Ahhhh,,,anton keluar maaaaaa,,, ahhhhhh….“ “Crootttt…..crrroottttt…..” semua sperma ku tembakkan ke dalam rahim Mama, terasa enak banget rasanya mengeluarkan sperma di dalam vagina yang dulu pernah melahirkanku. Sampai tetesan terakhir aku tak henti mengcocok vagina Mama, ketika sperma ku mulai habis Mama pun berteriak. Hubungan Terlarangku dengan Mama “Anton Mama juga enak,,,,,,ahhhhh,,,ahhhhhh enak….sayang….Mama sampe….” Mama orgasme hebat untuk kedua kalinya, setelah itu aku terbaring lemas di dada Mama yang seksi. “Ma klo anton mau lagi boleh kan? Aku meminta dengan lirih. “Boleh sayang asal Papa dan adikmu tidak tahu”. Mama menjawab dengan lembut “Iya ma ini akan jadi rahasia kita”. Sejak saat itu aku terus menyetubuhi Mama, di kamar, di dapur di ruang tengah, bahkan di kamar mandi sepanjang di rumah tidak ada siapa-siapa aku selalu menyetubuhi Mama. Aku juga tidak perlu khawatir membuat Hamil karena Mama selalu minum pil KB. Hubungan Terlarangku dengan Mama Kumpulan Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Dewasa, Model Hot, Model Seksi, Tips, Trik Dan Info Dewasa, Hubungan Terlarangku dengan Mama By-SitusDewasa Di artikel ini saya akan berbagi Cerita ngentot sedarah dengan ibu kandung terbaru sebelumnya saya sudah berbagi Cerita sex pembantu perawan yang tidak kalah menarik dengan cerita kali saja, Berikut adalah ini bermula kira-kira 5 tahun yang lalu. Saat itu umurku masih 16 tahun, yaah mendekati 17 tahun. Aku ingat betul karena ceritaku ini terjadi berdekatan dengan ulang tahunku, dan mungkin sedikit berhubungan dengan ulang tahunku itu adalah tepat satu hari sebelum hari ulang tahunku yang ke 17. Saat itu aku dan Mamaku sedang makan malam berdua. Oh iya ada yang hampir kulupakan. Sejak umur 15 tahun aku tinggal berdua dengan Mamaku. Orangtuaku bercerai ketika aku berumur 15 tahun. Dan aku memilih untuk ikut Mama. Entah kenapa tapi sejak kecil aku memang lebih dekat ke Mama. Mungkin karena Mama sangat sayang dan Mama tinggal di sebuah rumah yang lumayan besar. Maklumlah, Kakekku dari pihak Mama adalah pengusaha yang sangat sukses. Dan Mama adalah penerusnya. Oh iya sebagai gambaran, saat itu Mamaku masih berusia 33 tahun. Hari ulang tahun Mama terpaut dua minggu dari hari ulang tahunku. Mama mempunyai wajah yang sangat cantik. Berkulit kuning langsat yang menambah kecantikannya. Dengan tinggi dan berat sekitar 165 cm dan 45 kg membuat Mama terlihat sangat ideal. Sedangkan buah dada Mama kuperkirakan berukuran 36 yang nantinya ternyata terbukti perkiraanku ke cerita awal. Pada saat asyik-asyiknya aku melahap makan malamku, Mama tiba-tiba berkata, “Ton, besok kamu kan ulang tahun.”Aku yang lagi enak-enaknya makan sih hanya mengangguk saja. Melihat aku yang tidak begitu menanggapinya, Mama berkata lagi, “Kalo Mama nggak salah umurmu udah 17 tahun kan?”Dan seperti tadi, aku pun hanya mengangguk-angguk saja sambil tetap melahap makanan di depanku.“Ton, Mama ingin ulang tahunmu besok menjadi ulang tahun yang berkesan buatmu. Jadi kamu boleh meminta kado apa saja yang kamu mau.”Aku yang mulai tertarik dengan ucapan Mama pun bertanya, “Apa saja Ma..?”“Iya, apa saja yang kamu mau,” jawab hati-hati aku bertanya lagi, “Ma, Toni kan udah gede.”“Betul, Mama tau itu. Lalu..?” tanya Mama penuh selidik.“Toni rasa udah waktunya Toni tau yang namanya.. seks,” kataku dengan Mama agak terkejut dengan perkataanku barusan. Tapi setelah dapat menguasai keadaan, Mama pun tersenyum sambil bertanya, “Apa nggak ada kado lain yang lebih kau inginkan dari pada itu, Ton..?”“Tadi Mama bilang boleh minta apa saja, kok sekarang jadi menolaknya. Kalo Mama nggak mau ya udah. Beri aja Toni kado sweater atau baju seperti ulang tahun Toni yang udah-udah.” kataku dengan wajah agak muram.“Wow, tunggu dulu donk Sayang. Kan Mama belon bilang mau apa nggak. Jadi jangan ngambek dulu donk.” kata Mama dengan wajah sabar.“Jadi.. boleh nggak, Ma..?” tanyaku dengan tidak sabar.“Setelah Mama pikir, bolehlah. Buat anak tercinta sih apa saja boleh kok Sayang..” jawab Mama.“Terima kasih Ma. Toni sayang banget sama Mama.” jawabku dengan yang ditunggu-tunggu pun tiba. Seperti malam kemarin, aku dan Mama lagi makan malam berdua. Malam itu Mama terlihat cantik tiba-tiba berkata, “Ton, kamu udah siap menerima kado istimewamu..?” tanya Mama dengan tersenyum yang memang sudah tidak sabar langsung saja menjawab, “Ya jelas siap donk, Ma.”Setelah selesai makan Mama menggandengku ke ruang televisi.“Duduk di sini Sayang. Tunggu sebentar ya..!” kata Mama sambil menyuruhku duduk di lalu masuk ke kamarnya. Tidak lama kemudian Mama keluar dari kamar. Aku terkejut, karena sekarang Mama hanya memakai baju tidur yang sangat seksi dan menonjolkan setiap lekuk tubuhnya. Di tangannya, Mama memegang beberapa buah CD. Mama lalu menuju ke VCD player lalu memasang CD yang diputar, ternyata itu adalah VCD XX, VCD yang pertama kuingat berjudul ChowDown’. Setelah duduk di sebelahku, Mama memandangiku sambil berkata, “Kamu udah siap Ton..?” tanya Mama.“Udah dari tadi Ma.” pun mendekatkan wajahnya ke wajahku. Lalu sedetik kemudian Mama mulai mencium bibirku. Dengan refleks aku pun membalas ciumannya. Dan tidak lama kedua lidah kami pun bertautan.“Mmmh.. mmhh.. mm..” hanya desahan saja yang terdengar kini dengan diiringi desahan-desahan dari film yang diputar di memeluk Mama erat-erat sambil tetap berciuman. Mama pun terlihat sudah sangat lama tanganku pun mulai menggerayangi tubuh Mama. Tangan kiriku mulai meremas-remas payudara Mama dari luar baju tidurnya. Sedangkan tangan kananku mulai meraba-raba selangkangan Mama.“Ahh..!” teriak Mama ketika tanganku menyentuh sekitar 20 menit kami saling berciuman dan saling meraba, Mama melepaskan pelukan dan ciumannya. Lalu Mama menuntun tanganku untuk membuka bajunya. Tanpa diminta dua kali, tanganku pun mulai beraksi melepas baju tidur Mama dari tubuhnya. Sekarang Mama hanya memakai BH dan celana dalam saja. Mama tersenyum padaku lalu mendekatiku. Dan tidak lama, tangan Mama mulai berusaha melepas pakaian yang kukenakan. Aku hanya menurut saja diperlakukan begitu. Dan kini pun hanya tinggal CD saja yang melekat di tubuh yang sama-sama setengah telanjang, aku dan Mama kembali berpelukan sambil berciuman. Hanya desahan saja yang terdengar di ruangan. Lalu perlahan tanganku membuka kaitan BH Mama. Melihat aku yang kesulitan membuka BH-nya, Mama tersenyum, lalu tangannya membantuku membuka BH-nya. Sekarang buah dada Mama yang indah itu pun terpampang jelas di depanku.“Tetek Mama gede banget sih. Toni suka deh,” kataku sambil meraba payudara Mama.“Jangan diliatin aja donk Sayang..! Dijilat dan disedot donk Sayang..!” pinta dikomando dua kali, aku langsung saja menjilati payudara Mama yang sebelah kanan. Sedangkan tangan kananku meremas-remas payudara Mama yang sebelah kiri.“Aahh.. Ohh.. *****..!” teriak Mama ketika buah dadanya kujilat dan bergantian payudara Mama kusedot dan kujilati, sedangkan tangan kanan Mama meremas-remas batang penisku dari luar CD-ku. Dan tanpa sadar, Mama berusaha melepaskan CD-ku. Aku pun tidak mau kalah. Setelah puas menggarap payudara Mama yang besar itu, aku pun berusaha melepaskan CD Mama. Melihat kelakuanku yang tidak mau kalah, Mama hanya tersenyum saja. Sesaat kemudian kami berdua sudah telanjang bulat. Aku hanya dapat menelan ludah melihat tubuh indah Mama. Di selangkangan Mama, terlihat bulu-bulu yang tertata rapi membentuk segitiga.“Ton, kontol kamu gede bauanget,” kata Mama takjub melihat batang penisku yang sudah menegang.“Masa sih Mam..?” tanyaku seakan tidak percaya, “Tapi tetek Mama juga gede kok. Emang tetek Mama itu ukuran berapa..?” tanyaku lagi.“Ukuran 38B, emang kenapa si Ton. Kamu suka kan..?” tanya Mama.“Ya jelas donk Mama sayang, mana mungkin Toni nggak suka.” jawabku, dan tanganku kembali meremas payudara Mama sambil menggigitnya.“Aauwww..!” teriak Mama, “Kamu nakal Sayang, masa tetek Mama digigit..?” kata Mama manja.“Ma’af, Ma. Toni nggak sengaja.” jawabku sekenanya.“Nggak apa-apa kok Sayang, Mama suka kok. Kamu boleh memperlakukan Mama sesukamu.” kata Mama sambil tangan kanannya masih meremas-remas tidak lama Mama pun berjongkok, lalu tersenyum. Mama mendekatkan wajahnya ke kemaluanku, lalu mulai mengeluarkan lidahnya.“Uuhh.. aahh.. enak Mam..!” aku berteriak ketika lidah Mama mulai menyentuh kepala masih menjilati penisku, mulai dari pangkal sampai ujung kepala penisku. Dan kedua bijiku pun tidak terlewatkan oleh lidah Mama. Aku hanya memejamkan mata sambil mendesah-desah memperoleh perlakuan seperti sekitar sepuluh menit, aku merasa kemaluanku berada di sebuah lubang yang hangat. Aku pun membuka mataku dan melihat ke bawah. Ternyata sekarang separuh penisku sudah masuk ke mulut Mama.“Aahh.. oohh.. yeeahh.. enaakk ba..nget Maa..!” teriakku penisku diemut-emut oleh Mama tanpa mengenai giginya sedikit pun. Lidah Mama bergerak-gerak dengan lincah seperti sekarang kulihat Mama menyedot-nyedot bulu kemaluaku seperti mau dikeramasi.“Maa.. enak Maa..!” aku hanya dapat merasa ada yang mau keluar dari penisku, aku tidak tahan lagi, dan seerr.. Aku kaget juga, kupikir yang keluar tadi adalah sperma, tapi tidak tahunya adalah air kencingku yang menyembur sedikit.“Wah, ma’af Ma. Toni nggak sengaja.” kataku buru-buru dengan napas yang masih apa yang terjadi, Mama malah menjilati air kencingku yang berleleran. Gila.., sensasi yang kurasakan sangat luar biasa. Dan tiba-tiba Mama menarik tanganku dan mengajakku ke kamar mandi. Kamar mandi kami dapat dibilang sangat besar dan mewah. Sudah itu wangi lagi. Mama menuntunku menuju jacuzi, lalu Mama pun berlutut lagi. Batang penisku dikocok-kocok di depan wajahnya, terus disedot-sedot seperti makan es krim.“Ayo Sayang..! Sekarang kencingi Mamamu ini..!” kata kaget juga. Tapi aku memang sudah tidak tahan lagi ingin kencing. Aku pun mengerahkan semua tenaga untuk kencing. Kulihat mulut Mama menganga dan lidah Mama seperti ular menelusuri kepala ketika kulihat mulut Mama tepat di depan batang penisku, “Maa.., Toni mo pipiis..!” air kencingku menyembur kencang sekali dan seerr.., masuk ke dalam mulut mata Mama merem sambil mulutnya terus menganga menerima siraman air kencingku. Kepalang tanggung, akhirnya kumasukkan juga penisku ke mulut Mama sehingga air kencingku memancar dan muncrat keluar lagi berleleran di tubuh telanjang Mama.“Enak nggak Ma..?” tanyaku setelah aku selesai memandangku dengan manja, sedangkan mulutnya masih mengulum batang itu kedua bijiku pun dijilatinya.“Kamu mau tau rasanya, Ton..?” tanya Mamaku setelah melepaskan kulumannya dari penisku.“Boleh aja, Ma.” jawabku penuh lalu menyuruhku tidur telentang di lantai kamar mandi. Aku mengikuti saja perintah lalu berdiri dengan kedua kakinya berada di kiri kanan kepalaku. Dan sesekali kakinya digosok-gosokkan ke wajahku. Dan meskipun ada air kencingku yang berleleran di kaki Mama, aku tidak merasa jijik untuk menjilati kaki Mama. Setelah itu Mama perlahan-lahan mulai jongkok. Kuperhatikan pantat seksi Mama mulai mendekati wajahku. Aku menunggu dengan sabar sampai sesaat vagina Mama benar-benar berada tepat di atas kemaluan Mama terlihat sudah berlendir bertanda Mama sudah terangsang. Kujilati lubang kemaluan dan lubang anusnya secara bergantian. Mama menguakkan bibir vaginanya secara perlahan sampai-sampai aku dapat melihat lubang kemaluannya mengembang.“Mama mau kencing nih. Minuumm.. Sayang..!” Mama merintih dengan sangat dari lubang kencing Mama memancar cairan yang bening dan panas sekali, masuk ke mulutku dengan karena sudah nafsu atau karena apa, kutelan saja cairan yang rasanya asin dan agak pahit yang keluar dari kemaluan Mama. Suara erangan kepuasan menggema di dalam kamar mandi itu.“Bagaimana rasanya Sayang, enak bukan..?” tanya Mama sambil matanya terpejam menahan nikmat karena vaginanya kujilat-jilat.“Enak banget, Ma.” jawabku itu Mama berdiri lalu duduk di sebelahku. Kedua kakinya dikangkangkan sehingga aku dapat melihat vaginanya dengan jelas.“Sayang, sekarang kamu jilatin memek Mama ini..!” kata Mama sambil menunjuk ke arah itu Mama tidur telentang di lantai kamar mandi. Aku langsung saja menuju bagian bawah pusar Mama. Kudekatkan wajahku ke vagina Mama, lalu kukeluarkan lidahku dan mulai menjilati vaginanya.“Ahh.. fuuckk.. yeaahh.. shiitt.. hisapnya itilnya Sayang..!” Mama hanya dapat meracau saat kujilati vagina dan klitorisnya kuhisap-hisap.“Ohh.. Aahh.. fuuck.. mee.. yeaahh.. masukin kontolmu sekarang Sayang..! Mama udah nggak tahan..!” pinta Mama pun perlahan bangun dan mensejajarkan tubuhku dengan Mama. Kugenggam batang penisku, lalu perlahan-lahan kudorong pantatku menuju vagina memasuki liang senggamanya, Mama berteriak-teriak, apalagi ketika separuh penisku mulai menelusuri dinding vaginanya. Baru pertama kali aku merasakan kenikmatan yang luar biasa seperti ini. Rasanya seperti diurut-urut, enak seperti dielus-elus daging basah dan kenyal.“Aahhkk enak se..kali.. Sayang..! Fuuck.. me.. hardeer.. honey..!” jeritan Mama memenuhi kamar sekitar 10 menitan, aku mencabut batang kemaluanku dari lubang vagina Mama. Mama terlihat sangat kecewa ketika aku melakukan itu. Dan tidak lama kemudian aku meminta Mama untuk berganti posisi. Kuminta Mama untuk menungging. Lalu dari belakang kuremas-remas pantat Mama yang semok itu. Lalu kuarahkan batang penisku ke bibir vagina Mama. Setelah kurasa tepat, lalu kusetubuhi Mama dari belakang dengan doggie style.“Aduhh.. enak.. sekali Sayang..! Kamu.. pin..tarr.. Sayang..!” jerit Mama ketika kusetubuhi dari aku pun tidak kalah hebohnya dalam berteriak, “Maa.. memek.. nya.. e..naak..!”Rupanya gaya itu membuat Mama sudah tidak tahan lagi, sehingga sesaat kemudian, “Sayang Mama mau sam..paai.. Aahh..!”Mama berteriak keras sekali, dan aku yakin kalau kami tidak berada di rumah itu, orang lain pasti mendengar teriakan merasakan penisku seperti disiram cairan hangat. Walau kusadari Mama sudah mencapai puncaknya, aku tetap saja memompa batang penisku di dalam vagina Mama. Malah semakin giat karena sekarang liang Mama sudah licin oleh cairan tidak lama, “Maa.. Toni.. mau sampaaii nih..!” kataku ketika aku merasa mau orgasme.“Cabut kontolmu Sayaang..!” perintah saja batang kemaluanku kucabut dari liang Mama yang masih lalu berbalik kepadaku dan memegang batang penisku. Lalu dibukanya mulutnya dan Mama pun mulai mengulum kemaluanku.“Aahh.. oohh..!” hanya desahan itu yang keluar dari creet.. croott.. crot..! air maniku menyemprot sebanyak sepuluh kali ke dalam mulut Mama. Mama tidak langsung menelan spermaku, melainkan memainkan spermaku di dalam mulutnya seperti orang yang sedang berkumur. Dan sebelum ditelan, Mama membuka mulutnya dan menunjukkan spermaku yang ada di dalam mulutnya itu. Baru setelah itu pejuku ditelan sampai selesai sampai di situ, Mama menjilat-jilat batang penisku dan membersihkan sisa sperma yang masih menempel di kemaluaku. Rasanya ngilu, nyeri plus gimana gitu. Setelah itu kami berdua menuju ke ruang TV. Aku dan Mama duduk bersebelahan dalam keadaan telanjang bulat.“Bagaimana kadonya, Ton..?” tanya Mama ketika sudah agak tenang.“Luar biasa, Ma. Nggak ada kado yang sehebat tadi. Terima kasih, Ma.” sahutku.“Mama bahagia kalo kamu puas. Sebenarnya Mama juga menginginkannya kok.” jawab Mama.“Lalu kenapa Mama nggak minta ke Toni..?” tanyaku lagi.“Iya ya, kalo tau kamu punya kontol segitu gedenya Mama pasti udah minta sejak dulu. Tapi nggak apa-apa kok, kan belon terlambat. Betul kan..?” sahut Mama sambil tersenyum manis padaku.“Iya Ma. Tapi Ma, setelah ini masih ada ronde selanjutnya kan..?” tanyaku.“Kalo kamu masih kuat, ya pasti donk Sayang..!” jawab Mama manja.“Toni sayang banget sama Mama,” kataku.“Mama juga sayang banget sama Toni.” jawab berisrirahat secukupnya, kami berdua melanjutkan persetubuhan kami sampai jam dua pagi. Setelah itu kami berdua tidur dalam keadaan telanjang bulat. Dan keesokan harinya aku dan Mama, yang kebetulan lagi tidak masuk kerja, berada di rumah dalam keadaan telanjang bulat selama sehari penuh. Dan tidak terhitung berapa kali kami bersetubuh. Sampai sekarang aku masih tinggal dengan Mama dan masih setia menyetubuhi Mama setiap hari, selama Mama tidak adalah hadiah ulang tahun yang paling berkesan dalam hidupku. Bagi pembaca cewek yang ingin berkenalan, silakan kirim e-mail. Saya akan membalas setiap e-mail yang masuk asal bukan e-mail yang sekedar iseng. Terima kasih kepada yang sudah memuat pengalaman saya. Novel dewasa 18++...anak kecil jagan baca yaa Novel ini bercerita tentang hubungan terlarang antara kakak dan adik kandung dan melakukan hal-hal yang luaarrr biasaaa...!!! Bisakah sang adik menahan godaan kakaknya.... Bisakah sang kakak menolak permintaan adik kesayangannya.... mengadaptasi dari cerita novel yang sangat bagus....dan saya merubah beberapa dan menanmbah beberapa adegan...Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon S¢αяℓєԏ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri   Lima kisah hubungan seks sedarah paling geger. © - Percintaan lelaki dan perempuan merupakan hal wajar namun menjadi haram jika terjadi hal bagi pria-wanita punya hubungan darah. Incest, demikian hubungan ini sering disebut, ternyata tak hanya terjadi di negeri ini. Banyak kisah hubungan sedarah membuat mata membelalak. Mereka melakukan hubungan ini mengakui pada publik. Hubungan sedarah ini tak hanya terjadi pada tingkatan masyarakat biasa melainkan pesohor, taipan, dan selebritas luar negeri. Dilansir dari situs siapa saja mereka melakukan hubungan sedarah ini? Berikut dari 6 halaman Kisah hubungan seks ibu sosialita dan anak gay Lima kisah hubungan seks sedarah paling geger. ? Lahir pada 1922, Barbara Baekeland merupakan perempuan tajir dan sosialita cantik namun kehidupannya mengerikan. Dia menjalin hubungan dengan putranya, juga seorang gay, Antony, termasuk bercinta. Dia berkilah tengah mencoba menyembuhkan Antony yang suka sesama di masa muda wajahnya sering menghiasi majalah mode nomor satu sejagat Vogue dan Harper's Bazaar, tapi tak ada yang tahu sebenarnya dia mengalami mesalah kesehatan mental dan sering melakukan percobaan bunuh diri. Sementara Antony juga punya penyakit sama. Ibu-anak itu sering ribut besar dan episode percintaan mereka berakhir saat Antony membunuh Barbara. lelaki itu menikamnya dengan pisau dan Antony dihukum penjara delapan tahun. 3 dari 6 halaman Kisah hubungan sedarah pentolan grup musik The Mamas & The Papas Lima kisah hubungan seks sedarah paling geger. ? John Phillipis salah satu pentolan grup musik tersohor masa lalu The Mamas & The Papas mengejutkan sejagat sebab pada 2009 mengakui hubungan seksual dengan anaknya Mackenzie. Keduanya bercinta pertama kali di malam Mackenzie menikahi ini ternyata sudah berlangsung satu dekade. Mackenzie juga mengatakan dia pernah hamil, janin itu hasil hubungan dengan John. Dia pun melakukan aborsi ditemani John. Kini hubungan itu telah berakhir seiring kematian John pada 2001. 4 dari 6 halaman Kisah cinta bapak dan anak dari Australia Lima kisah hubungan seks sedarah paling geger. ? Seorang lelaki Australia John Deaves menikah dengan istri pertamanya dan mempunyai anak bernama Jenny. Dia lalu bercerai dan menikahi perempuan lain bernama Dorothy pada itu Jenny berusia 15 tahun dan dia tinggal dengan John dan Dorothy. Lalu pada 2000 John dan Jenny mengadakan perjalanan ke luar kota setelah lelaki itu bertengkar dengan istrinya. Ternyata dalam pelarian itu anak dan bapak ini saling jatuh cinta. Mereka bahkan melakukan hubungan seks hingga menghasilkan seorang anak namun meninggal sebab kelainan jantung. Pengadilan Australia memutuskan keduanya bersalah dan dihukum tahanan rumah selama tiga tahun. Mereka juga diharuskan berpisah. 5 dari 6 halaman Terpisah sejak kecil, anak dan bapak ini hidup seperti suami-istri Lima kisah hubungan seks sedarah paling geger. ? Pada 1987 seorang perempuan bernama Linda Hodge mengetahui ternyata dia hanya putri diadopsi oleh pasangan asal Negara Bagian California, Amerika Serikat. Saat berusia 18 tahun, Hodge memutuskan mencari orang tua kandungnya. Ternyata ayah kandung Hodge seorang taipan bernama Bruce McMahan. Keduanya lalu bertemu pada 1990 dan memutuskan hidup bersama sebagai pasangan layaknya suami istri. Namun di tengah perjalanan McMahan menikah dengan istri keempat dan mengenalkan pada Hodge. McMahan mengatakan dia dan istri barunya saling jatuh terbakar api cemburu dan hubungan dengan ayahnya memburuk. Dia bersumpah bakal menghancurkan perkawinan sang ayah, namun McMahan ikut menggugat putrinya atas kasus mencuri rahasia dagang perusahaannya. 6 dari 6 halaman Keluarga melakukan praktik hubungan sedarah selama empat generasi Lima kisah hubungan seks sedarah paling geger. ? Di sebuah dusun di Australia tepatnya di wilayah New South Wales ada desa dihuni sekitar 40 orang dewasa dan anak-anak. Mereka merupakan keluarga dari hubungan sedarah yang sudah terjadi selama empat generasi. Mereka dikenal sebagai keluarga hubungan sedarah mereka tidak diketahui hingga ada salah satu anak bagian keluarga Colt mengatakan, kakak perempuannya tengah hamil namun mereka masih belum tahu siapa kakak lelaki yang menjadi bapaknya. Ini mereka ucapkan saat ke sekolah. Beberapa orang tua murid mendengar dan mulai mengungkapkan kasus itu ke jugaLelaki Amerika tikam teman sekamar sebab berisik saat bercintaEmpat kisah berisik saat bercinta jadi petakaAjak bercinta penari tapi ditolak, pria ini ngadu ke polisiDitolak bercinta, perempuan Amerika hunus pisau ke teman prianyaIlmuwan AS kembangkan obat anti-cinta untuk atasi patah hatiAktris Amerika mengaku bercinta dengan hantu Cerita Pengen - ABG - Hot - Janda - Sedarah - Apakah lingkaran setan ini tidak akan pernah berakhir? Aku bersumpah iblis telah memilih keluarga saya sebagai rumahnya incest. Semuanya dimulai dengan saudari perempuanku, ibuku, dan bercerai ketika aku masih anak-anak dan saya tinggal bersama kakek dan nenek dari pihak ayah saya dan ayah saya di sebuah peternakan. Aku adalah anak kesayangan ibuku. Hampir setiap malam aku menangis dan memohon agar ayah mengijinkan aku untuk tinggal bersama ibuku. Beberapa kali ayah minta kepada ibu untuk bisa rujuk, tapi ibu saya selalu menolaknya, dan akhirnya pada usiaku yang ke 18, ayah saya bunuh saya adalah seorang anak yang nakal, kakek dan nenek yang sering dibuat pusing oleh tingkah laku saya, akhirnya bertanya pada ibuku apakah dia bersedia membawa saya. Mengingat bahwa saya adalah anak kesayangannya, ibu langsung setuju untuk merawat kembali saya, bahkan katanya “dari dulu juga aku sudah meminta agar Doni tinggal bersamaku, sayang ayahnya bersikeras untuk membawa dia” kata ibu pada kakek dan jarang bisa bertemu dengan ibu saya karena dia sibuk mengelola restoran miliknya. Hal ini menyebabkan saya lebih banyak tinggal dengan kedua saudari perempuan saya, yaitu Lena dia setahun lebih tua dariku, serta adik perempuan saya Marta yang baru berusia 13 tahun. Kedua saudara perempuanku itu tampak lebih dewasa dibanding usianya, serta merupakan duplikat yang sempurna dari ibuku, payudara yang besar, pinggang ramping dan cantik, pantat yang membulat, rambut hitam, mata coklat, bibir mungil berwarna merah delima, dan hidung mancung melengkapi penampilan mereka yang menakjubkan. Mereka begitu mirip satu sama lain, seakan-akan mereka kembar dua, oh lupa kembar tiga dengan ibuku..Di usia 18 tahun saya, hormon kelelakian saya sedang giat-giatnya berproduksi, sebagai akibatnya saya secara tetap terangsang oleh hampir setiap bagian tubuh wanita yang saya lihat, sering sekali aku mengkhayalkan bercumbu dengan wanita. Apalagi aku yang dulunya tidak terbiasa dikelilingi wanita, kini tinggal dengan tiga orang wanita cantik sekaligus dengan ulahnya masing-masing. Saudari perempuanku sering berjalan didalam rumah, dengan hanya mengenakan celana dalam dan BH, sedang ibuku setiap malam setelah mandi malam, mengenakan baju tidur yang yang memperlihatkan sebagian besar tubuhnya, kalaupun tertutup rapat, baju yang dikenakannya pasti tipis transparant. Aku belum pernah melihat seorang wanita yang benar-benar dalam keadaan telanjang bulat, namun untuk beberapa alasan, saya memiliki keinginan kuat untuk melihat rambut kemaluan wanita lebih dari bagian tubuh mereka yang yang menyadari bahwa aku mungkin mengalami trauma akibat peristiwa bunuh diri ayahku, mencari cara untuk menghilangkan apa yang dia percaya sebagai kesedihan terpendam atas kematian ayah. Karena itu saat seorang pelanggan restorannya menyarankan agar aku dikirim untuk ikut kegiatan camping yang dikelola oleh sebuah gereja, maka ibu langsung setuju, dan mendaftarkan aku sebagai salah seorang pesertanya. Dia pikir ini akan mengalihkan pikiranku dari bunuh diri ayahku. Aku sendiri sebenarnya enggan untuk pergi, kalau boleh memilih maka aku lebih memilih untuk tinggal dirumah, tapi aku tidak memiliki alasan yang kuat untuk terpaksa aku ikut juga. Setelah tiga hari melakukan kegiatan camping, suatu sore aku melihat kesempatan untuk mengintip para gadis yang sedang mandi. Diluar kamar mandi perempuan, tepat dibawah jendela terdapat tangki air seribu liter, jika aku naik keatasnya maka aku akan bisa mengintip kedalam kamar mandi membuang waktu lagi, segera aku naik keatas tangki tersebut, terlihat didalamnya beberapa orang gadis, yang seorang kutaksir usianya sekitar 18 tahunan, yang lainnya adalah remaja putri dengan usia yang bervariasi sedang mandi dibawah shower. Hampir sepuluh menit mataku melotot melihat tubuh-tubuh telanjang tersebut, mataku sempat meneliti seluruh tubuh mereka, terutama pada bagian rambut kemaluannya. Sungguh suatu pengalaman yang rupanya ulahku itu ketahuan oleh seorang pendeta, yang segera menghubungi ibuku, “di dalam kegiatan gereja tidak ada tempat bagi seorang anak laki-laki seperti anak ibu” katanya kepada ibuku, karena itu ibu langsung menjemputku malam itu juga. Aku yang tidak menyangka bahwa ulahku diketahui seseorang, sangat terkejut saat ibu datang menjemput, dan saya sangat malu sampai aku tidak bisa berbicara sepanjang perjalanan pulang. Kedua saudari saya yang duduk di kursi belakang cekikikan. Untungnya, tidak ada satupun yang dikatakan oleh mereka yang bisa menyebabkan bertambah parahnya penderitaan yang berikutnya aku bangun pagi-pagi, karena merasa kebelet untuk kencing aku segera pergi kekamar mandi untuk buang air kecil, akupun segera kencing setelah menutup pintu, yang kulanjutkan dengan menggosok gigi. Baru saja pasta gigi kuborehkan diatas sikat gigi, pintu kamar mandi diketuk lalu terdengar suara Marta adikku “Bang, buka sebentar” katanya. Aku segera membuka pintu kamar mandi dan bertanya “ada apa?”, “Boleh aku sekalian ikut mandi?” tanyanya."Boleh saja, tapi aku juga tidak lama kok paling cuma butuh satu menit," kataku. “Ya sudah aku mandi sekarang, aku juga tidak keberatan kok abang menonton aku mandi” jawabnya sambil langsung membuka seluruh bajunya hingga kini dia berdiri telanjang bulat dihadapan saya."Tolong sabunnya" pintanya kemudian, wajahku terasa panas dan terlihat merah padam dari pantulan kaca cermin yang ada dikamar mandi, sementara itu batang penisku langsung tegang kaku menonjol dari balik celana piyama yang saya kenakan."Mmmm. saya lihat penis abang besar dan panjang, "katanya sambil melihat kearah selangkanganku. "Pernahkah abang bercinta dengan seorang gadis sebelumnya?" tanyanya lebih lanjut."Err, ti... tidak" kataku sedikit tergagap sementara mataku melotot melihat buah dadanya yang sudah tumbuh lebih besar dari ukuran anak seusianya, besar payudaranya tidak berbeda dengan besar payudara gadis yang kemarin aku intip, "kenapa bang? apa abang tertarik melihat payudaraku? abang ingin menyentuh payudaraku? saya tidak keberatan kok" kata Marta sedikit acuh tak menelan ludah dan berkata, "a...aku sangat ingin sekali" kataku dengan suara terputus dan parau, tanpa membuang waktu lagi aku menangkup kedua payudara dengan kedua tangan dan meremasinya. Terasa payudaranya yang tegak menantang tersebut sangat halus dan kenyal ditanganku, sedang kedua putingnya yang berwarna kemerahan sungguh menggiurkan bagaikan sepasang anggur dari surga."Ini...ini sungguh sangat indah dan mengundang.., bolehkah... bolehkah kuhisap?" kataku sambil mengelus sepasang puting tersebut. “Hisaplah kalau abang mau” jawabnya, tanpa banyak bicara lagi kuturunkan mukaku dan kuhisap puting payudaranya."Apakah ini yang abang ingin lihat ketika abang mengintip melalui jendela kamar mandi di kamp?" tanya Marta kepadaku saat aku mulai menurunkan mukaku, “akhh...” desahnya saat aku mulai menghisap puting tersebut, sementara badannya sedikit emutanku pada puting payudaranya, kurasakan badannya sedikit gemetaran saat aku mengemut putingnya, setelah beberapa lama baru aku menjawab "ya, tapi yang aku benar-benar sangat ingin melihat adalah rambut kemaluan perempuan, saya sangat suka melihat vagina yang tebal dan tembem seperti punya kamu Mar.. boleh aku menyentuhnya? tanyaku""Boleh, asal aku boleh menyentuh penis abang," jawabnya. Dengan tergopoh-gopoh saking gembiranya, aku segera memegang vaginanya, sejenak keremas mount pubicnya yang ditumbuhi rambut kemaluan yang halus dan masih jarang, jari-jariku perlahan menembus sela-sela rambut kemaluannya, dan kuelus belahan vaginanya yang terasa basah dan Marta kembali tergeliat, “akhh....” desahnya saat jariku mengelus belahan vaginanya, sementara itu air madi mulai mengalir dari lubang kencing saya, cairan pelicin yang berfungsi untuk memudahkan penis masuk kedalam lubang vagina. Jariku mulai mengulir-ulir tonjolan daging yang berada tepat pada bagian atas bibir vaginanya. Tubuh Marta kembali tergelia “Akhh...” desahnya serasa menggetarkan jariku mulai mengelus daerah sekitar lubang vaginannya, sejenak kutekan-tekan daerah disekitar itu, "apakah ada yang pernah memasukkan penisnya di sini?" tanyaku pada Marta, “pernah tapi hanya sekali, saat itu saya sedang berkencan dengan Toni, dia sangat ingin sekali memasukkan batang penisnya kesana, tapi setelah itu aku putus dengannya, sejak itu aku tidak pernah melakukannya lagi, tapi aku suka cara abang menyentuhku" jawabnya aku nyaris tidak percaya adikku yang baru berusia 13 tahun sudah bukan perawan lagi. “Banyak teman perempuan kamu yang telah melakukannya?” tanyaku lagi dengan suar semakin parau. “Tentu umumnya teman-teman perempuanku sudah pernah melakukannya meskipun hanya sekali seperti aku” jawab Marta. "Kau... kau menyukainya ketika Freddie menyetubuhimu?""Yang bisa saya ingat adalah, rasa sakit saat pertama penisnya masuk, sakit dan perih, tapi itu tidak berlangsung lama, Toni segera memuncratkan air maninya, membuat vaginaku basah kuyup oleh cairan kental. Tapi aku sedikit menyukainya, terutama saat batang penisnya menggesek lubang vaginaku. Apa abang juga ingin memasukkan penis abang ke sana? " jawab Marta dengan nada polos dan wajah tidak bersalah."Tentu...tentu saja, apakah ibu sudah pergi?" tanyaku tergagap. “Sudah... ibu sudah pergi kerestaurant, sedang kak Lena masih tidur, paling bangun juga nanti siang, abang lebih kenal kebiasaannya” jawab Marta padaku, lalu setelah terdiam sejenak dia melanjutkan “mengapa kita tidak pergi ke kamar abang?" bicara lagi segera kubopong tubuhnya, dan kubaringkan ditempat tidurku, lalu dibawah selimut kami mulai saling menjelajahi tubuh masing-masing, kuremas-remas buah dadanya dengan gemas, sementara mulut kami tidak berhenti saling berpagutan, sementara lidah kami saling belit dan saling menggelitik dengan kuturunkan ciumanku kearah lehernya, Marta segera tergeliat, saat bawah telinganya kuelus dengan ujung lidahku, “akhhh...” desahnya menikmati aksi yang kulakukan. Lalu ciumanku terarah semakin kebawah, menyelusuri bahu dan dadanya, sampai dipangkal payu daranya yang sebelah kanan, sejenak aku menatapnya, lalu tanpa buang waktu lagi segera kukulum puting susunya, sementara sebelah tanganku meremasi buah dadanya yang lain. “Akhhh... okhhh...” erang Marta tak henti-hentinya.“Sekarang... bang.. sekarang masukkan, aku sudah sangat ingin merasakan batang penis abang yang besar ini dalam vaginaku” katanya sambil mengelus dan sedikit meremas batang penisku. Badanku tergeliat ketika merasakan elusannya. Aku segera menelungkupi tubuhnya, kucoba mendorong batang penisku kedalam vaginanya.“Aww... “ pekik Marta tertahan, “bukan disana, rendahkan sedikit tubuh abang” katanya sambil memegang batang penisku dan menuntunnya kedalam lubang vaginanya. “Sekarang dorong bang” pintanya padaku, dengan sekuat tenaga aku mendorong batang penisku, bles... terasa batang penisku mulai masuk seiring dengan pekik tertahan Marta “Akhhh...”.Terasa dinding vaginanya dengan ketat menggesek batang penisku, sekali lagi kutekan pantatku kuat-kuat dan slebb... batang penisku masuk seluruhnya, kali ini Marta bukan hanya memiawik lirih “Akkhhh...” tapi badannya juga tergeliat kuat. Selanjutnya naluriku yang mulai bekerja, tanpa diperintah siapapun aku segera mengeluar-masukkan batang penisku dalam lubang itu tanganku juga tidak berhenti meremasi kedua buah dadanya, dan mulutku mengulum bibirnya dengan lidah yang saling membelit. Ketika aku mengalihkan kulumanku pada puting susunya, terdengar Marta berdesah “akhh... enak bang gesekkan penis abang dalam lubang vaginaku terasa jauh lebih enak dibandingkan dulu dengan Toni” semakin memacu pompaanku pada vaginanya, karena ini baru kali pertama aku menyetubuhi perempuan, aku tidak dap[at bertahan terlalu lama, segera kurasakan kegelian yang nikmat pada batang penisku. Seharusnya aku menahan diri, tapi aku justru semakin mempercepat pompaanku pada lama kemudian pompaanku semakin tidak terkendali. “Akhh... ak.. aku ...okh” ceracauku dan crutt ...crutt.. kurasakan air mani muncarat dari dalam batang penisku. Seiring dengan itu Marta justru memutar-mutar pantatnya dengan cepat, kepalanya tertengadah dengan bibir digigitnya keras-keras “Okhhh...” lalu denga diiringi keluhan panjang Marta memeluk tubuhku erat-erat. Kami mencapai puncak kenikmatan secara hampir kami terdiam kaku dalam posisi tersebut, lalu akhirnya aku menggulingkan tubuhku disisinya, setelah batang penisku yang mengerut lepas dari lubang vaginanya. “Waw.. nikmat sekali, baru kali ini aku merasakan kenikmatan seperti itu, ini barangkali yang dinamakan orgasme yang bang?” bisik Marta ditelingaku. Aku hanya terdiam tanpa mampu menjawab. “Dengan Toni aku tidak merasakan seperti ini, ini bahkan lebih nikmat dibanding kalau aku masturbasi” celotehnya kepadaku.“Pantas banyak pria dan wanita yang menikah, rupanya bersetubuh merupakan hal yang ternikmat di dunia ini” lanjutnya sambil meremas-remas kembali batang penisku, “ini ternyata yang jadi penyebabnya” katanya lagi sambil tetap meremas-remas penisku. Tak lama kemudian penisku mulai tegak kembali dengan gagah beraninya.“Waw.. bang dia kembali berdiri” cetus Marta sambil cekikikan, aku tidak menjawab, tapi aku langsung menggumulinya kembali, sehingga cekikikan Marta berubah menjadi lenguhan nikmat “akhh... abang nakal mempermainkan klitorisku terus” desahnya dari lubang vaginanya kembali mengalirkan air nikmat yang membuatnya kembali basah, setelah aku mempermainkan kelentitnya beberapa kunaiki tubuhnya kembali, kali ini tanpa dituntun lagi aku langsung memasukkan batang penisku pada liang vaginanya, “awww...”pekiknya saat batang penisku masuk kembali kedalam vaginanya. “Perlahan sedikit bang jangan terburu nafsu” pintanya sambil menggigit telingaku pelan.“Hemmm...” hanya itu jawabku padanya, lalu tanpa banyak bicara lagi aku segera mengayunkan pantatku, memompa vaginanya. Kali ini aku bisa bertahan dalam waktu yang lama, mungkin karena sebelumnya aku sudah memuncratkan air maniku, maka aku tidak segera muncrat dan erang Marta berpadu dengan lenguhku, “akh... okh....bang...akh...”, “ehm..ugh..” aku semakin mempercepat pompaanku, kami tidak mempedulikan tubuh kami yang sudah bermandikan keringat, bahkan diwajah Marta kulihat keringat sebesar biji jagung mengembun di kening dan ujung hidungnya. Semakin cepat dan semakin cepat aku mendayung, semakin cepat juga kurasakan pantat Marta bergoyang mengimbangi desakanku, sampai akhirnya “bangggg...” serunya dan matanya terbalik keatas dengan kepala tertengadah, kurasakan tangannya mencengkram pantatku sampai kuku jarinya melukaiku”“Okhhh...”erang Marta dengan tubuh mengejang kaku. Aku yang tidak bisa bergerak karena himpitan tangannya yang merangkul erat pantatku, terpaksa harus berdiam diri, hanya mulutku yang mengulum puting susunya, kuemut, kuelus dengan ujung lidah diselingi dengan gigitan kurasakan tubuhnya melemas, dan dekapan tangannya di pantatku mengendor, aku segera memacu kembali pantatku untuk bergerak naik turun diatas tubuhnya. Marta untuk beberapa lama masih berdiam diri dengan lemasnya, tapi kemudian pantatnya mulai bergoyang kembali melayani terulang paduan rintih nikmat dan erang Marta dengan lenguhanku , “akh... okh....bang...akh...”, “ehm..ugh..”. Kupercepat dan semakin kupercepat pompaanku, keringat bercucuran dari tubuhku dan tubuh Marta, kami betul-betul mandi akhirnya, kembali kurasakan rasa geli yang nikmat menjalar di batang penisku.“Mar... aku... aku...”kata ku terputus-putus karena desakan nafsu, tapi meskipun aku tidak mengatakan dengan jelas apa yang kumaksud, tampaknya Marta bisa menangkap maksudku itu terlihat dari jawabannya “akhu... juga bang... mau...okh...” katanya sambil mengguncangkan pantatnya keras-keras. Tak lama kemudian aku tidak lagi mampu menahan desakan di batang kembali mendekap pantatku erat-erat, didorongnya pantatnya keatas sambil mengguncangkan pantatnya ke kiri dan kekanan dengan keras, “bangggg... akkkkkhhhhh...” erangnya seiring dengan itu aku merasakan pijatan yang ketat dan nikmat sekali di batang penisku. Diiringi lenguhku yang semakin keras “Ugh...ehmmm...” aku memuncratkan air maniku yang kedua berdiam beberapa lama kami akhirnya pulih kembali dan sepanjang pagi itu aku dan Marta bersetubuh berulang kali, sampai sprei yang menutupi tempat tidurku basah oleh paduan ceceran air nikmat kami serta keringat yang mengucur dari tubuh kami. Marta kemudian mengganti sprei ku dengan yang baru dan membawa yang lama ke mesin saat itu aku selalu bersetubuh dengan Marta setiap hari. Sedikitnya aku menyetubuhinya sekali di pagi hari, tapi seringnya aku menyetubuhinya beberapa kali dalam sehari, bahkan kadang malam hari pun kami bersetubuh juga jika keadaan yang melihat Marta sudah menjadi gadis remaja menjelang dewasa mengijinkan Marta memakai alat kontrasepsi, karena ibu tahu bahwa banyak remaja yang sudah melakukan hubungan seksual pada masa kini. Dengan demikian aku tidak pernah memakai kondom saat aku bersetubuh dengan tidak pernah tahu bahwa yang selama ini selalu menyetubuhi Marta bukanlah teman atau pun pacarnya, tapi aku kakak laki-lakinya. Sering sekali Marta mengatakan "Aku ingin berkuda tanpa pelana," katanya padaku sebagai isyarat bahwa dia minta disetubuhi."Kau terlalu banyak membaca novel seksual" kataku padanya suatu hari, karena Marta sering sekali meminta posisi yang aneh aneh saat bersetubuh. Tapi aku sungguh sangat mencintai Marta terutama keahliannya dalam melayaniku yang kami tinggali berada di tingkat dua sebuah gedung apartemen yang tingkat pertamanya digunakan untuk lahan bisnis. Tepat dibawah kami adalah toko yang menjual barang-barang dari kulit, seperti tas, jaket, sepatu dan barang-barang lainnya. Dimalam hari cahaya lampu jalan yang temaram sampai juga kedalam kamar-kamar kami. Pada saat-saat tertentu dimalam hari sering saya mencium bau kulit dari took dibawah dan saya cukup menyukai baunya, sedangkan suara kereta api juga terkadang terdengar sayup-sayup melintasi rel kereta yang berjarak kurang lebih 500 letak apartemen yang kami tinggali melebar, dengan kamarku dan kamar saudari perempuanku berada di sayap utara, bagian tengah terdiri dari ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan dan dapur, sedang sayap selatan terdiri dari kamar ibuku. Di kedua ujung sayap juga terdapat kamar pintu masuk kedalam apartemen juga ada dua, yaitu yang satu dari ruang lobby, ini merupakan pintu utama dan terhubung pada jalan raya di depan apartemen kami, disana terdapat lift dan tangga yang menghubungkan setiap tingkat dari gedung apartemen, menggunakan jalan ini kita akan sampai pada pintu ruang tamu apartemen kedua adalah menggunakan tangga darurat yang berada disamping apartemen kami serta terhubung pada gang disamping gedung apartemen. Jika kita menggunakan jalan ini kita akan sampai pada pintu darurat yang terletak didalam dapur. Dapur itu sendiri berada dekat dengan sayap selatan, sehingga begitu kita keluar dari dapur kita akan keluar pada lorong depan kamar ruang yang seperti ini juga memberi kebebasan pada ibuku saat dia berkencan dengan beberapa orang relasinya. Aku tahu persis bahwa ibuku terkadang memberi pelayanan seksual kepada relasi-relasinya tersebut, baik dengan tujuan memperlancar usahanya, maupun sekedar kencan biasa untuk kesenangannya. Pada umumnya relasi tersebut telah memiliki keluarga sendiri. Saya ingat salah seorang teman kencan ibu adalah seorang salesman mobil bekas dengan istri dan dua anak yang berusia remaja. Aku tidak tahu apa yang membuat ibu tertarik padanya, mengingat meskipun ibuku menikah diusia muda dan telah memiliki tiga orang anak dari hasil pernikahannya dengan ayahku, tapi ibuku adalah seorang wanita cantik yang awet muda, dengan bentuk tubuh yang masih tetap menggiurkan bagi laki-laki, bahkan aku yakin jika ibu mau ibu masih mungkin mendapatkan jodoh seorang perjaka. Itu terlihat jelas dari cara kaum lelaki memandangnya, apabila ibu keluar ingat saat pertama kali aku melihat ibuku telanjang, kejadian itu setelah kurang lebih satu bulan sejak aku dan Marta berhubungan seksual. Suatu hari seperti biasa aku kuliah dan pulang lebih awal dari biasanya, rupanya keluargaku termasuk ibuku menyangka bahwa aku yang biasanya sampai kerumah jam 10 malam, masih belum lagi akan pulang, karena hari baru menunjukkan pukul 7 malam. Hal itu terbukti kemudian dari tidak tertutupnya pintu kamar ibuku, meskipun aku heran kenapa ibu tidak memperhitungkan kedua saudariku. Saat itu karena malas memutar kedepan yang jaraknya lebih jauh aku masuk melalui pintu darurat yang biasanya merupakan tugasku untuk aku masuk dan keluar dari dapur, kulihat pintu kamar ibuku terbuka, dan terdengar bunyi yang tak asing lagi suara decit batang penis yang keluar masuk di lubang vagina serta suara kepala ranjang yang mengenai dinding berulang-ulang. Penasaran aku langsung mengintip kedalam, meskipun saat itu lampu di kamar dipadamkan, tapi cahaya lampu jalanan mampu menerangi kamar ibuku melalui jendela kamar, walaupun kulihat ibuku tengah bersenggama dengan si Salesman mobil bekas, saat itu mereka tengah pindah posisi dari posisi misionaris menjadi posisi doggy style. Dan aku baru tahu apa yang menarik dari diri si Salesman tadi, rupanya penisnya besar dan panjang melebihi ukuran normal. Aku melihat batang penisnya keluar masuk vagina ibuku dari arah belakang, mereka bersetubuh dengan serunya, sementara ibuku berulang-ulang merintih nikmat, berpadu dengan geraman si Salesman yang juga merasakan kenikmatan gesekan penisnya dengan dinding vagina ibuku.“Okhhh…hery… akhh…” rintih ibuku, sambil memanggil si Salesman, kulihat ibuku menggoyangkan pantatnya secara bervariasi, kadang didorong kebelakang menyongsong batang penis Hery yang tengah di dorong kedepan, kadang bergoyang kekiri dan ke kanan secara mendadak. Membuat Hery menggeram tak henti-hentinya “Hemmm….ughh…”.“Kocok lebih keras Her… akhhh…” pinta ibuku pada Hery, yang segera menjawabnya dengan memompa ibuku lebih cepat lagi, “Okhh… Lin…. Linda… lubang vaginamu sangat seret dan nikmaatt uugh…” ceracau Hery pada ibuku. Mereka tetap memacu birahi mereka tanpa mempedulikan keringat yang membanjiri tubuh Hery dan menetes pada pantat dengan sebuah geraman yang keras, “hemmm…ehm…..…” tiba-tiba tubuh Hery menggigil, ditancapkannya batang kemaluannya dalam-dalam di lubang vagina ibuku, tubuhnya sejenak mengejang, sedangkan ibuku kalang kabut menggoyang-goyangkan pantatnya dengan keras “Akhh… sialan kau Her… aku hampir sampai kau duluan keluar, uh… dulu kau mampu membuat aku orgasme dua kali, sekarang kau cuma mampu sekali” keluh ibuku setengah memiawik karena kecewa. Sementara batang kemaluan Hery mulai mengerut dengan cepat dan akhirnya keluar sendiri dari lubang vagina ibuku. Rupanya meskipun ibuku telah menggoyang pantatnya kalang kabut, tapi puncak kenikmatan bersetubuh yang kedua tidak dapat diraihnya. “Maafkan aku Lin… habis makin sini goyanganmu makin yahud saja aku benar-benar tidak tahan menerimanya” jawab Hery meminta maaf sambil merayu sadar ibuku pasti segera keluar dari kamar, maka aku segera menyelinap dibelakang pintu dapur yang sedikit terbuka bekas aku masuk tadi. Dari celah pintu yang terbuka segera kulihat ibuku keluar dari kamar dengan telanjang bulat, sementara wajahnya masih menunjukkan raut kecewa, sedang tangan kanannya ditangkupkan pada selangkangannya lewat celah pantatnya untuk mencegah air mani Hery berceceran payudara ibuku yang besar berayun dari kiri kekanan, sementara mount pubicnya tampak melentung kedepan, dengan rambut kemaluan yang lebat menutupinya, kupandangi tubuh mulus ibuku sambil menelan ludah, paha bulat panjang, pinggang yang ramping, pantat besar membulat, dan buah dada yang besar, ditambah dengan wajah yang cantik. Lelaki mana yang tidak akan tergiur untuk memilikinya. Saat itu juga aku sadar, bahwa aku sangat ingin menyetubuhinya, terbayang dalam benakku, kalau ibu bisa menyukai Hery si Salesman hanya karena batang penisnya yang lebih besar dan panjang dari ukuran normal laki-laki, maka ibuku pasti akan menyukai aku juga yang memiliki batang penis tidak kalah besar dan panjangnya dari rupanya langsung mandi, karena kudengar suara orang mandi dari balik pintu kamar mandi tersebut, sementara Hery yang telah mengenakan pakaiannya, kemudian keluar dari kamar ibuku. Diketuknya pintu kamar mandi, dan terdengar suaranya “Linda… aku pulang ya” katanya. “He eh…” jawab ibuku pendek, rupanya ibuku masih segera keluar dari apartemen kami lewat ruang tamu, aku sendir segera pergi keluar dengan menggunakan tangga darurat. Dibawah kulihat beberapa temanku yang tinggal di apartemen yang sama, bergerombol di halaman. Rupanya mereka merencanakan main bilyard. Aku ikut dengan mereka main bilyard, tapi hanya satu game setelah itu aku pulang ke apartemen ini aku pulang lewat jalan depan, sengaja kubuat beberapa suara yang cukup berisik, agar ibuku tahu aku telah pulang, sambil bernyanyi dengan suara sumbang aku mengunci pintu keluar dari ruang tamu. Lalu aku beranjak masuk ke ruang keluarga. Disana kulihat ibuku tengah duduk menonton TV disofa dengan mengenakan daster yang tipis transparent mempertontonkan keindahan tubuhnya."Malam Ma.., ada acara yang menarik untuk ditonton” tanyaku pada ibuku, “tidak ada acara yang benar-benar menarik untuk ditonton” jawabnya sambil meraih sebungkus rokok Dunhill Light. Diambilnya rokok sebatang dan dinyalakannya, sambil menghembuskan hisapannya yang pertama, ibuku menepuk-nepuk sofa disampingnya, menyuruhku duduk disana.“Rokok?” tawarnya padaku sambil menyodorkan bungkus rokok Dunhill Light nya, “tentu” jawabku sambil duduk disampingnya dan mengambil sebatang rokok. Saat menyulut rokok, diam-diam aku merasa aneh, karena aku ingat saat pertama aku dating kemari setelah ayahku bunuh diri, aku pernah ketahuan olehnya sedang merokok di tangga, dan ibuku saat itu memarahiku sambil berceramah tidak baik seorang pemuda merokok, meskipun dia sendiri perokok."Don, Mama sudah berpikir tentang kamu" katanya memulai percakapan, sambil matanya tetap terarah pada TV, meskipun aku tidak yakin dia bisa menikmati tontonannya. “Memangnya kenapa Mam?” tanyaku sambil melirik ibuku dan menghembuskan asap rokok."itu, tentang insiden di acara kamp gereja" katanya perlahan sambil berpaling padaku. “Mam, aku sangat menyesal atas kejadian itu, aku tahu aku telah membuat malu mama dan keluarga kita, aku tidak tahu harus berkata apa, yang jelas aku hanya ingin tahu bagaimana tubuh gadis-gadis jika tidak memakai baju, itu saja tidak ada maksud lain” jawabku mencoba menjelaskan posisiku.“Kau memang laki-laki normal, karena itu wajar jika kau punya rasa penasaran tentang bagaimana sich tubuh wanita jika tidak mengenakan baju, mama tidak terlalu menyalahkanmu…” mama terhenti sejenak lalu lanjutnya sambil memandang TV kembali.“Don… kau tahu bahwa dari dulu kamu adalah anak kesayangan mama, tapi karena sudah terlalu lama kamu tidak tinggal dengan mama, maka terkadang sekarang ini sulit bagi mama untuk menganggapmu sebagai anak mama, bukankah ini suatu hal yang logis?, bisakah kau memahami apa yang mama maksudkan?”"Sedikit kurasa" jawabku yang sebenarnya masih kebingungan. “Karena itu, mama sekarang akan bersikap berbeda kepadamu dari sikap mama yang sebelumnya, karena mama akan berbuat lebih jujur, sesuai dengan apa yang mama rasakan, bahwa kamu rasanya bukan anak mama, meskipun mama tetap sangat mencintaimu” kata mama kepadaku, “kau bisa menerima itu bukan?” lanjutnya lagi meskipun aku masih kebingungan aku menganggukkan mengulurkan tangannya untuk mematikan rokonya, lalu mama bergeser merapat padaku, sambil tangannya meraih tanganku serta meletakkannya dibuah dadanya. Buah dada mama jauh lebih besar dari buah dada Marta yang masih tumbuh, dan aku ingat aureoles nya juga lebih besar dan berwarna berdiri dan menarikku sampai aku berlutut didepannya, dibukanya baju daster tipis yang menerawang itu, sehingga dia berdiri telanjang di depan saya. Segera kenanganku kembali pada saat dia keluar dari kamarnya dengan tangan menangkup vaginanya lewat celah pantat, serta payudaranya yang bergoyang saat dia bergegas berjalan ke kamar mandi. Batang penisku segera mengacung tegak kaku seakan ingin menjebol celana yang tengah kupakai. “Peluk mama, nak!, raba, elus dan remas seluruh tubuh mama sesuka hatimu” pintanya padaku. Bibir dan tenggorokkan ku terasa kering, dengan menelan ludah aku menuruti memeluknya dengan erat, sementara tanganku mengelus pinggangnya yang ramping, pantat dan pinggulnya yang membulat, lalu perlahan kucium lehernya yang wangi, serta kujilati daun telinganya sampai dengan lubang telinganya. Ciuman dan jilatanku kembali beralih pada lehernya, “akhh...” desah ibuku muka kami merenggang, kami saling bertatapan sejenak, lalu entah siapa yang memulai, tapi bibir kami akhirnya saling melekat dalam suatu ciuman yang nikmat. Kukulum bibirnya dengan gemas, sementara tanganku meremas payu daranya yang besar, “okh... betapa kenyal dan halusnya payu dara ibuku” batinku."Oh, ya...begitu caranya, itu terasa begitu nikmat. Ehm marilah kita ke kamar mama Don!, dan buka seluruh pakaianmu" kata ibuku kepadaku setelah kuluman bibir kami terlepas. “Bagaimana dengan saudari-saudariku” tanyaku dengan suara gemetar karena dorongan nafsu.“Tenang, tadi siang mereka datang ke restaurant untuk pamit kepada mama, bahwa mereka malam ini akan menginap dirumah teman-temannya. Ini adalah kesempatan bagi kita untuk saling mengenal lebih intim, dengan cara yang berbeda dari biasanya” jawab ibuku. Baru kini aku mengerti, kenapa ibuku sedemikian lalainya tidak menutup pintu kamarnya saat tadi bersetubuh dengan Hery, rupanya ibuku sudah tahu saudari-saudariku tidak ada, dan aku pasti belum nyaris tidak percaya dengan apa yang kualami, aku ingat betapa aku sangat ingin menidurinya hanya dua jam lalu, saat aku memergokinya dia bersetubuh dengan Hery. Sekarang dia mengundangku ke kamarnya di mana dia baru saja menghibur orang lain, sepertinya semua keinganku yang tadi segera akan segera aku membopong tubuh ibuku yang telanjang bulat, sambil berjalan kekamarnya, mulutku kembali mengulum puting susunya yang telah menegak, seakan menantang untuk di kamarnya kulihat tempat tidur ibuku masih berantakan, meskipun ibuku telah merapikan seprainya, aroma persetubuhannya tadi masih tercium diudara, dan itu membuat gairahku bertambah dua kali lipat, dan batang penisku didalam celana berdenyut-denyut. Dalam hatiku aku bertanya-tanya, apakah ibuku menyadari hal ibuku, sampai dia terbaring diatas ranjang dalam keadaan telanjang bulat, seperti yang tengah menggodaku, kedua kakinya segera dikangkangkan memperlihatkan secara jelas vaginanya di bawah cahaya lampu kamar. Kulihat rambut kemaluan ibuku yang lebat, dan bibir vaginanya yang setengah terbuka, dan secuil daging tampak mengintip tepat pada bagian atas bibir vaginanya. Segera kulepaskan seluruh bajuku, dan aku segera berbaring disampingnya, “Wow... rupanya anak mama memiliki batang penis yang luar biasa, ughhh... begitu indah, sangat besar dan panjang, dengan otot yang kuat” pekik ibuku saat melihat batang penisku, sambil mengangkat sedikit kepalanya memandang segera memiringkan tubuhnya, dan dia mendekapku erat-erat dengan tubuh telanjangnya. Kain spreinya terasa masih basah dan lengket saat dia memelukku dengan itu semakin merangsang aku, karena mengingatkan akan batang penis Hery yang menerobos lubang vagina ibuku dari belakang, dan aku nyaris tidak sabar untuk memasukkan batang penisku ke lubang yang sama."Cium aku, Nak" pinta ibuku sambil perlahan mengelus batang penisku, sedikit tergelinjang karena elusannya, aku segera mencium bibirnya yang mungil, kukulum bibirnya dengan penuh nafsu, kurasakan lidah ibuku menujah gigiku dan perlahan mengelusnya dengan ujung Sex - Segera kukejutkan ibuku dengan lidahku yang kujulurkan langsung kedalam mulutnya, “mmmhhh...” lenguh ibuku, sambil membalas perbuatanku dengan menghisap lidahku, kami berciuman dengan penuh gairah, lidah kami saling elus dan saling belit membuat gairah kami melambung ke atas awan.“Hmmm..”, “memm...” dengusan kami saling bersahutan semetara nafas kami menjadi tersengal, bukan saja karena pernafasan kami sedikit terhalang oleh ciuman kami yang sangat lama, tapi juga karena nafsu yang semakin memuncak.“Kamu tampaknya sudah sangat berpengalaman, apakah kamu pernah meniduri perempuan sebelum ini?” tanya ibuku padaku setelah pagutan bibir kami terlepas. Aku sempat panik sejenak, aku khawatir mama mengetahui aktifitasku selama sebulan ini meniduri Marta adikku, tapi segera kuingat satu-satunya bukti adalah kain sprei ku yang selalu dicuci Marta setiap habis bersetubuh, karena mencucikan baju dan lainnya memang tugasnya. Jadi tidak mungkin dapat ditemukan bukti. Dan hal ini menenangkanku."Tidak, aku hanya pernah mencium beberapa orang gadis itu saja, selebihnya aku melihatnya di film porno yang kutonton beramai-ramai dengan temanku" jawabku berbohong. Ibuku menatapku dengan lekat, seakan ingin meneliti apa aku bohong atau tidak. Aku balas menatapnya sambil menenangkan diri."Jadi kamu masih perjaka?” tanya ibuku sambil tersenyum. “Kecuali mama menganggap melacap berarti kehilangan keperjakaan, maka aku memang masih perjaka “ kembali aku berbohong. “Doni... Doni... kamu memang anak baik, mama pikir kini saatnya kamu merasakan pengalaman pertamamu, kemari anakku sayang, biar mama tunjukkan sesuatu” lanjut mama sambil tersenyum tergelinjang kegelian, geli yang nikmat, saat ibuku menjilati telingaku “aghh...” erangku tak tertahankan. Lalu ibuku menciumi leherku dan menggigitnya dengan gigitan mesra, kembali aku tergelinjang, “nah kau dapat berbangga kepada kawan-kawanmu bahwa seorang perempuan telah memberimu gigitan cinta, tapi awas jangan mengatakan mama yang melakukannya” bisik ibuku ibuku menyusur kebawah, diciuminya dadaku sambil terus dijilatnya, saat sampai pada puting susuku tiba-tiba diemutnya, sambil ujung lidahnya menggelitik ujung puting susuku, “akhh.... ma...” tak tetahankan aku kembali mengerang kenikmatan. Ibuku beralih melakukan hal yang sama pada puting yang satunya lagi, kembali aku tergeliat sambil berdesah “akhh...”.Sementara ibuku melakukan aksinya, tanganku tidak tinggal diam, tapi meremas-remas kedua buah dadanya dengan nikmatnya, ketika jilatan ibuku sampai diperut, aku segera sadar, dia ingin membuatku mengalami orgasme dengan mulutnya, karena itu aku segera menahan kepalanya, sambil berkata “mam, posisi tubuh mamanya jangan begitu, aku pernah melihatnya di film, ini seharusnya ada dimulutku” kataku sambil mengusap selangkangannya.“Kau benar, itu posisi sixtynine” jawab ibuku, “tapi itu kita lakukan nanti, sekarang mama ingin membuatmu merasakan kepuasan terlebih dahulu” jawab mama sambil melanjutkan aksinya. Lidahnya kembali menjilati perut bawahku, sampai pangkal paha, lalu dia menjilati kantung pelirku, dan agak ngilu tapi nikmat saat ibuku mempermainkan buah pelirku, lalu lidahnya menjilat makin keatas, kini batang penisku yang dijilatnya, sampai aku mengeluarkan air madi yang cukup banyak, dan hup mulut ibuku, tiba-tiba mengulum kepala penisku, sambil menghisap air madi yang meleleh keluar, “akhhh...” kembali desahku tak dapak kutahan. • KU PERKOSA MAMA KU SEBAGAI HADIAH ULTAH KUKini mama selain menghisap batang penisku, lidahnya juga bermain-main dilubang kencingku, mataku terbeliak merasakan kenikmatan itu, “akhh... mama....okh.. nikmat seka...sekali...” ceracauku, sambil meremas-remas rambut ibuku. Ibuku mulai menaik turunkan mulutnya untuk mengocok batang penisku, saat mulutnya turun, selalu dibarengi dengan hisapannya pada batang kemaluanku, serta jilatan lidahnya pada kepala benar-benar tidak tahan lagi, hasrat yang telah muncul sejak aku melihat ibuku bersetubuh, dan telah kutahan sedemikian lama, membuatku dengan cepat merasakan rasa geli yang nikmat pada penisku, segera kujambak rambut dikepalanya dan kupegang kepalanya agar mengulum batang penisku lebih dalam, dan “Akhhh....okhhhh mam... akhuu...okhhh” dengan erangan yang keras aku memuncratkan air maniku didalam mulut tetap mengulum dbatang penisku, kini gerakannya searah, dari pangkal kekepala penis, sambil terus menghisap dan menelan seluruh air maniku, tanpa tersisa. Badanku kejang beberapa saat, lalu ketika semprotan air maniku berakhir, tak terasa tubuh melemas.“Gimana nikmat?” tanya ibuku sambil melap mulutnya dengan tisue, “wow... hebat sekali mam, jauh lebih nikmat dari pada melacap” jawabku kepada ibuku. “Nah ingat-ingatlah mulai kini mama melarang kamu melacap, kalau kamu ingin mama akan membantu memuaskan kamu Doni” lanjut ibuku sambil mencium bibirku.“Mam, bolehkah aku menciumi seluruh tubuhmu?” tanyaku setelah bibir kami terpisah. “Tentu... tentu... Doni boleh melakukannya, bahkan mama akan mengajari Doni bagaimana caranya memuaskan wanita” jawab ibuku sambil tersenyum, dan berbaring terlentang mulai dari menciumi dahinya, lalu menjalar mengarah kebawah, mata, hidung, pipi, dan akhirnya kukulum bibir ibuku, cukup lama aku mengulumnya sambil lidah kami saling hisap dan saling belit. Lalu kutiru gerakkannya dengan menjilati lubang telinganya, “aughh... kamu pintar sayang” desah ibuku sambil tergeliat kegelian saat lidahku menggelitik lubang pelan daun telinganya, lalu kujilati belakang telinganya, jilatanku kemudian menjalar pada leher dan kuduknya kubalas gigitan ibuku dengan memberinya cupangan yang besar dilehernya. “Ssst... jangan Don, nanti banyak yang akan memperhatikan mama” cegah ibuku sambil tubuhnya tergelinjang karena cupanganku. Tapi aku tidak mempedulikannya, aku terus mencupangnya sampai akhirnya ibuku menyerah dan membiarkan aku kemudian menjalar pada bahunya, lalu dengan suatu gerakan pasti kubuka ketiak ibuku, dan kujilati ketiaknya yang tidak berbulu karena rajin ke salon. “Ssttt... hess....” desis ibuku kegelian karena ulahku. Kini lidahku menjalar di dadanya, dengan sebuah tangan kuremas buah dada kirinya, sedangkan mulutku kini mengulum buah dadanya yang kanan, perlahan tapi pasti, akhirnya kuemut puting susunya yang telah tegak menantang. Aku mengemut sambil mengelus-elus kepala puting itu dengan ujung lidahku. Puas dengan yang kanan, emutanku berganti pada puting yang kiri, sementara tanganku meremas dan mempermainkan buah dadanya yang lidahku menjilati perutnya, semakin kebawah dan tampaklah sekarang vaginanya terpampang tepat didepan mataku, aku tertegun sejenak memandang vagina ibuku, vagina itu lebih besar dibanding punya Marta, dengan rambut kemaluan yang lebih lebat juga. Kugerakkan tanganku untuk membuat kaki ibuku lebih terkangkang. Terlihat klitorisnya juga lebih besar dan lebih menonjol dibandingkan Marta, sementara bibir vaginanya tampak sedikit menggelambir. Kusiakan bibir vaginanya dengan jariku sehingga bagian dalam vaginanya yang berwarna merah kecoklatan muncul, terlihat cairan pelicin mulai muncul dari lobang vaginanya.“Apa yang sedang kau lihat sayang, ini namanya klitoris dan merupakan pusat kenikmatan wanita, semua wanita akan segera mengalami orgasme, jika itu dimainkan dengan benar” kata ibuku sambil jari telunjuk kanannya menunjuk seupil daging yang berada tepat diatas bibir membuang waktu lagi kujulurkan lidahku dan kujilat sepanjang vaginanya. “akkhhhh.. okhhh...” erang ibuku kenikmatan, selama beberapa saat kulakukan hal itu lalu dengan tiba-tiba kukulum klitorisnya. Ibuku tergelinjang dengan hebat sambil mengerang lebih keras “aaakkkhhhh.... okhhhhh.... akkkkhhhh” erang nikmatnya terasa menggetarkan tangan ibuku meremas-remas kain sprei dengan kuatnya, sementara kakinya mulai menyepak-nyepak tempat tidur. Aksiku kini berubah kujilat sekali dari atas kebawah, lalu lidahku kujulurkan masuk dalam lobang vaginanya, terasa cairan pelin ibu sedikit asin kembali mengulum klitorisnya, sementara dua jariku kumasukkan kedalam lobang vaginanya, baru juga dua kali jari-jariku menggelitik bagian dalam vaginanya, pantat ibuku tiba-tiba terangkat keatas, sedangkan kedua tangannya menekan kepalaku ke arah selangkangannya, “aaakkkhhhh... okhhhh...” dengan erangan yang keras puncak kenikmatan seksual ibuku saat tubuhnya melemas, aku segera menelungkupinya, dan kumasukkan batang penisku kedalam lubang vaginanya, blesss penisku masuk yang langsung disambut dengan emutan dinding vaginanya. Dari posisi klitorisnya yang menonjol, aku tahu aku harus lebih banyak melakukan gesekkan, agar klitorisnya juga lebih banyak tergesek rambut kemaluanku. Dan aku melakukannya, tubuh ibuku yang mula-mula masih lemas dan membiarkan aku memompanya, perlahan berubah, kini dia memberi respon dengan menggoyangkan pantatnya kekiri kekanan mengimbangi desakanku. “akhhh....okhh... kau pintar sekali Don... okhhh” ceracau ibuku ketika dia mulai mengimbangi pompaanku. Aku sendiri hanya bisa mendengus-dengus karena nikmatnya, ternyata dinding vagina ibuku masih ketat meskipun dia sudah berusia 40 tahun.“aaakkkhhh... okkhhh...” desahan ibuku berpadu dengan lenguhanku, “ughhh... ukhhh..”. Kupercepat pompaanku, lalu kurasakan ibuku mulai memutar-mutar pantatnya, aku segera merubah cara memompaku dengan memompa sambil memutar-mutar pantat ku berlawanan arah dengan putarannya. “Akhhhh...okkhhhh...” desah kami semakin berapa lama kemudian, tiba-tiba tubuh ibuku mengejang, sambil menaikkan pantatnya tinggi-tinggi “Doniiiii....okhh...akh...mam..a akhh... kelu...a rghh...”ceracau mama sambil menekan pantatku dengan kedua tangannya. Kubiarkan ibuku menikmati orgasmenya, sampai akhirnya tubuhnya melemas sedangkan matanya bibirnya sekilas lalu aku segera memompanya lagi. Ibuku masih belum menunjukkan reaksi, tapi aku tetap memompanya perlahan untuk membangkitkan kembali gairahnya. Dan harapanku terlaksana beberapa menit kemudian, kurasakan ibuku mulai merespon pompaanku.“Linda sayang, aku ingin kamu menungging” bisikku ditelinganya, ibuku yang sejak tadi memejamkan matanya, tiba-tiba membuka matanya, “huss...Doni mulai kurang ajar ya sama mama?” katanya sambil mencubit pelan pinggangku. “Kenapa Lin... bukankah kau tidak bisa menganggap aku anakmu, maka akupun tidak bisa menganggapmu ibuku, bahkan kini aku sudah menyetubuhimu maka kamu sekarang sudah jadi istriku Linda sayang” jawabku.“Uh... kamu ada-ada saja, tapi... emmm Doni boleh memanggilku Linda saat kita bersetubuh, atau hanya ada kita berdua, tapi kalau ada orang lain Doni tetap harus memanggilku mama, mengerti?” katanya sambil tetap memutar-mutar pantatnya ketika dilihatnya aku mengangguk, ibuku tersenyum dan mencium bibirku, “ayolah kalau kamu ingin posisi doggystyle” menghentikan pompaanku lalu kami berganti posisi dan kembali kumasukkan batang kemaluanku kedalam lobang vagina ibuku, dalam posisi ini kemutan dinding vagina ibuku terasa lebih ketat, pantas Hery segera menyerah. Tapi tidak dengan aku, aku telah bertekad untuk memuaskan ibuku sampai dia bertekuk lutut pada diriku, karena aku berniat menghilangkan kebiasaannya bersetubuh dengan lelaki lain. Aku bertekad sejak sekarang hanya aku yang boleh segala cara untuk membuatnya cepat menggapai orgasmenya, sementara aku sendiri harus bertahan sekuat tenaga agar tidak muncrat lebih dahulu. Pengalamanku dengan Marta banyak membantuku, kuulurkan sebelah tanganku untuk meraih klitorisnya, dan mengulir-ulirnya. Ibuku hanya bertahan beberapa menit sampai akhirnya dia mencapai orgasmenya yang kedua.“Akhhh... okhhh...”erangnya dengan keras sebelum tubuhnya mengejang kaku, kembali kubiarkan ibuku sampai tubuhnya lemas kembali, lalu segera kuminta padanya agar berbaring terlentang kembali. “Okhhh kamu hebat sekali Don” katanya dengan suara lemah, sambil membaringkan tubuhnya yang masih banyak bicara lagi aku segera memompanya, lagi dan lagi sampai akhirnya akupu tidak dapat bertahan lebih lama, “ughhh Linda...akhuu tidak tahan lagi” kataku kepada ibuku, “tahan sebentar sayang aku juga mau sampai” jawabnya sambil mengguncang-guncangkan pantatnya dengan dahsyat. Aku kini berdiam diri, berusaha keras agar bisa merasakan orgasme secara ketika tangan ibuku kembali mencengkram pantat dengan kerasnya akupun memucratkan air maniku yang kedua kalinya malam itu, bersamaan dengan orgasme kelima ibuku karena ulahku. “Linn akhhh...”, “Doniiii.. okhhh...” erang kami bersamaan saat puncak kenikmatan persetubuhan kami raih secara kami mengejang dengan kuatnya, lalu perlahan melemas dan aku ambruk diatas tubuh ibuku. Sejenak kami terdiam merasakan sisa-sisa kenikmatan. Setelah beberapa saat baru aku mengangkat kepalaku menatap wajah cantik ibuku. Seulas senyum tampak dibibir ibuku ketika mata kami bertemu bibirnya lembut, lalu kupandangi kembali wajahnya yang cantik. “Mama tidak mengira kau begitu hebatnya, untuk membuat kamu mengeluarkan airmani kedua kalinya harus mama bayar dengan empat kali orgasme. Tahukah Doni hal seperti ini baru kali ini mama alami” katanya dengan suara lirih setengah mengambang.“Sebenarnya mama hampir tidak percaya kalau Doni masih perjaka, karena apa yang tadi Doni lakukan sulit dikerjakan oleh orang yang sangat berpengalaman sekalipun, tapi mama terpaksa percaya, karena hanya perjaka yang langsung bisa tegang lagi setelah memuncratkan air maninya” lanjutnya dengan suara tetap lirih, tapi kurasakan tangannya meraba batang kemaluanku yang memang menegang hanya tersenyum sambil kembali memasukkan batang penisku kedalam lubang vaginanya, “ughh... kau memang luar biasa Doni sayangku” kata ibuku saat batang penisku masuk kembali kedalam vaginanya. “Linda sayang, mulai kini Doni tidak mengijinkan kamu berhubungan seks dengan laki-laki lain, hanya aku yang boleh menyetubuhimu, Doni minta kamu tinggalkan kebiasaan membawa laki-laki kedalam kamar ini, baik dengan alasan bisnis maupun hanya sekedar memenuhi hasrat seksualmu, Doni akan setia memuaskanmu kapan pun juga, sehingga kamu tidak memerlukan siapapun lagi, berjanjilah padaku sekarang” kataku kepada ibuku.“Darimana kamu tahu aku suka membawa laki-laki kekamar ini?” tanya ibuku dengan kening berkerut. “Aku, Lena dan Marta tidak buta Lindaku sayang, karena itu kuminta kamu berjanji padaku untuk tidak bersetubuh dengan siapapun juga kecuali denganku” kataku sambil mulai memaju mundurkan pantatku, tapi mataku tetap memandang mata ibuku. Mata ibuku sedikit meredup saat dirasakannya gesekan batang penisku di lubang vaginanya, “aku berjanji sayang, asal Doni juga berjanji selalu siap menyetubuhiku” katanya sambil mulai menggoyangkan pantatnya itu aku menyetubuhinya sebanyak tiga kali, dan membuat ibuku mengalami orgasme tak kurang dari sebelas kali. Sejak saat itu Linda, ibuku tidak pernah lagi menerima tamu laki-laki, dan aku harus membagi waktuku untuk meyetubuhi dua orang perempuan sekaligus, Linda, Ibuku dan Marta, dan ibuku sering mandi bersama dan aku menyabuni sekujur tubuhnya, termasuk payudaranya yang besar dan rambut kemaluannya yang lebat dan hitam, serta vaginanya. Pada saat seperti itu selalu ibuku menghisap batang kemaluanku, tapi aku tidak pernah lagi mengijinkannya menghisap air maniku, tapi saat dia memberiku blowjob, setiap kali pula aku memasturbasinya, sampai dia orgasme. Dan setiap kali aku menuntaskan permainan dikamar mandi dengan persetubuhan yang mengasyikan. Berbagai mavcam gaya kami lakukan, mulai dari ibuku menyender dinding kamar mandi sambil mengangkat sebelah kakinya dan aku berdiri memompanya, atau dia berdiri sambil nungging sementara aku memompanya dari belakang, sampai dia duduk dipinggir bak mandi sementara aku memompanya dari saat-saat yang paling kusukai adalah ketika ibuku dengan telanjang bulat menyelinap ketempat tidurku. Kadang disiang hari jika kami ada yang terangsang, selalu saling menghubungi, lalu janjian bertemu disebuah motel dan kami bercinta habis-habisan di kamar kami melakukannya, sampai akhirnya Lena menyandang gelar sarjana dan menikah dengan teman kuliahnya, mereka pindah ke kota lain yang jauh karena suaminya bekerja disana. Sedang Marta adikku setamat SMA dia menikah karena hamil oleh ulahku, suaminya adalah laki-laki yang dijebaknya untuk menyetubuhinya, lalu dia harus bertanggung jawab untuk kehamilan yang disebabkan sendiri senang Marta cepat menikah, karena dengan demikian hanya tinggal kami berdua yang ada dirumah, apalagi Marta juga dibawa suaminya pindah ke kota yang cukup jauh, kami makin bebas bertindak seperti suami istri di apartemen kami, meskipun sebetulnya kami adalah ibu dan anak. Saat aku meraih gelar sarjanaku setahun setelah Marta menikah, aku tidak bekerja tapi mengurus restauran milik ibuku atau lulus jadi sarjana pada usia 23 tahun, sedangkan ibuku berusia 42 tahun, tapi sampai saat itu ibuku masih belum menopause, justru saat kami berpikir ibuku tidak mungkin punya anak lagi, ibuku hamil oleh ulahku tanpa bisa mencari kambing hitam, dan hanya berselisih satu minggu kemudian aku menerima berita Lena juga tengah hamil. • CERITA PENGEN NIKMAT SEX ISTRI PAMAN KUMeskipun aku mencegahnya, tapi pada bulan kedelapan kehamilannya Lena datang sendiri tanpa didampingi suaminya yang mendapat tugas keluar negeri selama enam bulan. Lena pulang dengan maksud untuk melahirkan dikota kami. Betapa terkejutnya Lena saat dia melihat ibuku juga sedang tahu ibuku, Lena sempat bertanya ibu hamil oleh siapa padaku, yang kujawab dengan mengangkat bahu. Lena tidak lagi bertanya, meskipun dari pembicaraan dia kemudian, aku tahu Lena sedang menduga-duga siapa diantara laki-laki yang dulu sering mengunjungi ibuku, yang membuatnya kandungan ibuku dengan usia kandungan Lena hanya berselisih dua minggu. Meskipun selama dia tinggal Lena tidak melihat laki-laki datang ke apartemen kami, tapi itu adalah suatu hal yang wajar karena hamil tuanya sebuah kecelakaan terjadi Lena jatuh ditangga darurat, yang menyebabkan dia dilarikan ke rumah sakit, dua minggu Lena dirawat, Lenanya memang selamat, tapi bayinya meninggal. Lena menangis meraung-raung karena kehilangan bayinya, sulit bagi dia mempertanggungjawabkan kehilangan tersebut kepada suaminya yang sangat mendambakan sangat khawatir diceraikan suaminya karena anaknya meninggal, karena itu dia sampai saat ini tidak memberi kabar apapun pada suaminya tentang meninggalnya anak yang di kandungnya. Lalu aku berunding dengan ibuku, akhirnya ibuku setuju untuk memberikan bayi yang dikandungnya kepada Lena. Aku bertugas untuk membuat kenal lahir anakku, yang kupalsukan atas nama Lena dan yang dilahirkan ibuku adalah bayi perempuan, aku beri dia nama Ninda, kependekkan dari namaku dan nama ibuku, meskipun yang kemudian memberi nama seolah-olah ibuku, tapi sebetulnya akulah yang memberi nama dan ibuku hanya menyetujuinya. Bayi itu langsung diurus Lena sejak dilahirkan, hampir sebulan setengah setelah melahirkan, aku dan ibuku mulai tidak tahan untuk berhubungan seks, apalagi kami sebelumnya terbiasa bebas dirumah, tapi kini terhalang oleh adanya Lena yang nyaris tidak pernah meninggalkan rumah. Bahkan malam hari pun aku dan ibuku sulit menyelinap justru karena Ninda sering menangis dimalam hari mencari air susu. Akhirnya kami menemukan akal, ibuku kembali mengurus restaurant nya, sedangkan aku tinggal dirumah. Jika aku pergi pamit pada Lena mau ngobjek, maka sebenarnya aku janjian dengan ibu untuk pergi ke hari setelah ibuku pergi kerestaurant, aku duduk disofa ruang tengah, lalu Lena sambil membawa Ninda datang padaku, dia hanya mengenakan daster tipis, yang kancing baju atasnya terbuka. Lena duduk disampingku sambil mengeluh, “uh.. kenapa air susuku tidak mau muncul juga, bagaimana kalau suamiku bertanya kenapa aku tidak menyusui sendiri bayi ini” katanya sambil mengeluarkan buah dadanya dan menyodorkan putingnya pada mulut memang mencoba mngemutnya tapi sebentar kemudian melepaskannya karena tidak ada air susu yang mengalir, “bagaimana ini?” keluh Lena kebingungan. Aku sendiri terpaku melotot menatap buah dada Lena yang montok, tidak kalah oleh ibuku besarnya, hanya aerolanya saja yang lebih kecil, dan putingnya lebih merah ketimbang punya ibuku..Lena yang sadar dengan ulahku, kemudian memasukkan buah dadanya, “Doniii... Doni belum sembuh juga penyakitmu mengintip” katanya, jelas Lena terkenag ulahku waktu di kamp gereja itu. “Don boleh aku tanya kenapa kau belum menikah juga?” tanyanya dengan suara lembut ketika melihat aku tersipu malu.“A.. aku tidak pernah punya keberanian untuk mendekati wanita” jawabku berbohong, sementara iblis telah memberikan rancangan bagiku untuk bisa meniduri Lena. “Kenapa bukankah kau laki-laki normal?” tanyanya lagi. Aku pura-pura menunduk sedih “entahlah Len, kalau aku melihat wanita sering nafsuku bangkit, tapi saat aku mendekatinya, aku tidak mampu” jawabku, dengan suara diparau-paraukan.“Kau pernah konsultasi pada dokter atau psyater?” tanyanya lagi, aku mengangguk “kata dokter aku normal-normal saja, sedangkan kata psyater ada sesuatu yang memblok alam bawah sadarku, sehingga aku tidak mampu, seharusnya aku berlatih berhubungan seks denganse orang wanita, tapi kemana aku harus mencari wanita seperti itu” cetusku pada terdiam beberapa lama, aku juga mendiamkannya sambil tetap mengekspresikan muka orang yang sedang putus asa. Setelah keheningan yang mencekam akhirnya Lena angkat bicara, “kau... kau .... mau berlatih denganku?” tanyanya dengan suara ragu. Kuangkat mukaku kupasang ekspresi tidak percaya dan harapan, “sun...sungguh kamu mau berlatih denganku?” wajah memerah Lena mengangguk, “kau telah membantuku membujuk ibu untuk memberikan anaknya padaku, kini giliranku membantu kamu” katanya dengan suara lirih. Meskipun hatiku terlonjak kegirangan, tapi aku hanya menatapnya dengan pandangan penuh harapan “tapi bagaimana caranya?” tanyaku sambil menatapnya. Lena tersenyum dengan muka merah sambil berkata “ikut aku kekamar” pintanya sambil melangkah dikamar, ditidurkannya Ninda diboks tempat tidur bayi, “buka seluruh bajumu” pintanya padaku sambil membuka bajunya, lalu branya hingga kini tubuhnya hanya tinggal dibalut celana dalam, buag dada Lena ternyata lebih besar dari punya Marta, meskipun lebih kecil dari Linda, ibuku. Hanya aerolanya saja yang sama besarnya dengan milik perbuatannya dengan melepas semua bajuku kecuali celana dalamku. “Buka semuanya” pintanya padaku, kali ini kulepas celana dalamku, sehingga batang penisku tegak mengacung dengan gagah beraninya. “Woow… Don batang penismu luar biasa besarnya… apa gak salah dengan omonganmu, kok aku lihat dia bisa berdiri dengan sempurna?” katanya sambil memperhatikan batang segera sadar dengan peran yang tengah kujalani, “iya dari dulu juga selalu tegak, tapi pas mau dimasukin layu lagi” kataku dengan nada sengaja kubuat antara kesal dan sedih. “Ehmm.. kini aku mengerti, mungkin ada yang salah dengan caramu, kemarilah berbaring disampingku” katanya sambil mendahului berbaring. “Kau curang menyuruh aku membuka semua, tapi kamu sendiri masih memakai celana dalam” kataku sambil berbaring disampingnya. Lena sejenak kulihat ragu, “baiklah aku akan melepas celana dalamku, tapi kau harus berjanji untuk tidak memasukkan batang besarmu kedalam vaginaku, kita hanya akan saling menggesekkannya saja”katanya kemudian sambil melepas celana dalamnya setelah melihat aku mengangguk.“Boleh aku melihatnya?” tanyaku sambil bangkit duduk, Lena kembali ragu tapi kemudian dia menganggukkan kepalanya, “Ok kau bisa melihatnya, dan kau memang harus mempelajarinya” katanya sambil duduk dengan kaki terkangkang. Lalu Lena mulai menyebutkan seluruh bagian dari vaginanya, sambil menunjuknya “dan ini lubang vagina tempat dimana batang penis masuk kalau dua orang sedang bersetubuh, tapi kita tidak akan melakukan itu, kita hanya akan mengesekkannya saja agar kau bisa berlatih” katanya mengakhiri ceramahnya sambil kembali membaringkan tubuhnya lagi.“Kini peluk dan cumbu aku” pintanya padaku, aku yang telah sangat terangsang karena melihat bagian dalam vaginanya yang memerah, segera menelungkupinya, kupeluk tubuhnya sementara. Bibirku langsung menyerbu bibirnya, kukulum sejenak lalu kujulurkan lidahku kedalam mulutnya, “uphh..” desahnya ketika menerima serbuanku.“kau rupanya sudah sangat berpengalaman dalam berciuman” katanya dengan napas sedikit terengah akibat serbuanku. “berciuman sich sudah kulakukan sejak kau belum menikah, sayang aku tidak bisa menuntaskannya” kataku sambil mencumbu leher dan telinganya. Lena tergeliat sambil berdesah “akhh…, perlahan sedikit” pintanya. Tapi aku yang sudah kadung bernafsu tidak menghiraukannya mulut dan lidahku berpindah pindah tempat operasi, mulai dari bibir, leher,buah dada, dan putingnya selalu menjadi incaranku, kukulum, kuemut dan kujilat secara berganti-ganti, sementara sebelah tanganku meremasi buah dadanya sedangkan batang penisku kugesek-gesekkan pada belahan mulai bergelinjangan tubuhnya, erang yang tadinya ditahan-tahan, kini terlepas tanpa bisa disembunyikan lagi “akhh….okhhh…” erangnya berulang-ulang. Sementara pantatnya mulai bergoyang-goyang mengimbangi desakan batang penisku. Sengaja kupergencar lagi seranganku, dengan tujuan saat aku memasukkan batang penisku dia tidak mampu menolaknya.“Aaakhh… aaakkkhhh..” erangnya saat kepala penisku menyundul-nyundul klitorisnya, sementara kakinya mulai menyepak-nyepak tempat tidur. Dari batang penisku kutahu vagina Lena sudah sangat basah. “Ber….berhenti Don…” katanya terpatah-patah dengan suara lemah disela desahnya, memintaku untuk menghentikan aksiku. Aku sadar itu adalah sisa kesadarannya akan tujuan kami melakukan ini, tapi ini justru merupakan aba-aba bagiku untuk segera memasukkan batang penisku kedalam lubang ancang-ancang penuh aku mengincar lubang vaginanya,”ughhh” lenguhku saat kepala batang penisku menembus lubang vaginanya, blesss batang penisku amblas sebatas kepalanya, “Doniii… jangannnn…” pekikdengan mata terbelak lebar, sementara pantatnya berguncang dengan hebatnya untuk mengeluarkan batang penisku, sedangkan tangannya mencoba menolakkan tubuhku, tapi tenaganya sangat yang sudah menduga hal itu segera mempererat pelukanku dan himpitan pantatku keselangkangannya, bahkan pada saat-saat demikian kucoba untuk memasukkan batang penisku lebih dalam, meskipun agak susah karena rontaannya, tapi akhirnya aku mendapat kesempatan untuk menghentakkan batang penisku sekuatnya kedalam lubang vaginanya.“Ughh…” lenguhku saat menusukkan batang penisku sekuatnya, kurasakan betapa ketatnya himpitan dinding lubang vaginanya, dan blesss seluruh batang penisku amblas “awww…” pekik Lena saat batang penisku amblas seluruhnya. Sejenak kami terdiam lalu pecahlah isak Lena “kau…kau …jahat Doni.. kau memasukkannya” katanya disela isaknya.“Maafkan aku Len, aku sungguh tidak bisa menahan keinginanku untuk merasakan bagaimana rasanya memasukkan penisku kedalam lubang vagina perempuan” kataku sambil membelai rambutnya. “Kini..kini kau sudah sembuh, cepat cabut penismu..” pinta Lena sambil memandangku. Aku menggelengkan kepala “tidak aku sudah kadung memasukkannya, aku kini ingin merasakan bagaimana rasanya bersetubuh” kataku sambil mulai memaju mundurkan pantatku. Kulihat Lena mencoba untuk memberontak, tapi rontaannya lemah dan tidak bertenaga. Setelah nyata tidak berhasil Lena mencoba melawanku dengan cara halus, tubuhnya kaku seperti batang pisang tidak merespon pompaanku, sementara bibirnya digigitnya dengan semakin tertantang untuk menaklukkan Lena, kukeluarkan semua kemampuan dan pengalamanku untuk membuatnya menyerah, akhirnya setelah lima menit berusaha, kulihat sebuah kepasrahan muncul dari sorot matanya, mata itu pelan menyayu dan akhirnya terpejam, sementara bibirnya terbuka mengeluarkan desah nikmat yang sejak tadi ditahannya “oooookkkkkhhhhh……”, lalu pantatnya mulai bergoyang melayani pompaanku, mulanya pelan tapi makin lama makin dari dua menit sejak dia merespon, tubuh Lena tiba-tiba mengejang”akhhh…. Donniiii….okhh….” erangnya sambil merangkul tubuhku erat-erat, aku tahu Lena sudah mencapai orgasme. Kubiarkan sejenak setelah terasa tubuhnya melemas, segera ku pompa lagi. Luar biasa kurang dari semenit kemudian pantatnya mulai bergoyang lagi, “sssstttt….sehhh..” desisnya bagai orang yang kepedasan.“Nikmat sayang?” kataku sambil mencium bibirnya sekilas, matanya yang sejak tadi terpejam kini terbuka, mata kami bertemu pandang dan perlahan matanya mengejap sekali sambil bibirnya menyunggingkan senyum, dan mata itu kembali tertutup dengan mukanya semakin memerah. Aku tahu Lena telah mengiyakan pertanyaanku. Dan aku melanjutkan pompaankuLena kembali mencapai orgasmenya tidak lama kemudian, kali ini dia menjerit kecil sambil menggigit bahuku saat tubuhnya mengejang. Aku yang ingin membuktikan penguasaanku terhadap Lena berbisik padanya setelah tubuhnya kembali melemas. “Kini kau yang diatas menunggangi aku ya?” kataku sambil membalikan tubuh kami. Sejenak kemaluan kami terpisah. Lena berpindah posisi dan mengangkangiku setelah sebelumnya dia meraih tissue dan membersihkan vaginanya yang lama kemudia Lena kini menunggangiku, dengan posisi ini Lenalah yang banyak bergerak dan memegang kendali persetubuhan. Hanya terkadang aku menaikkan pantatku menyongsong pantatnya yang turun sehingga batang kemaluanku amblas makin dalam dilubang vaginanya, sedangkan kedua tanganku aktif meremas-remas payu benar-benar bagaikan orang yang kesetanan memacu tubuhku, keringatnya menganak sungai dan menetes ditubuhku, kadang badannya ditengkurapkan menindih badanku, kadang dia duduk tegak. Dan yang paling menyenangkan adalah saat dia menurunkan pantat nya sambil melakukan gerakan memutar, serasa batang penisku dipilin-pilin oleh dinding lubang vaginanya, kurasakan rasa geli mulai timbul dibatang penisku, “Len aku sebentar lagi mau muncrat nich” kataku pada Lena, “akk…aku juga mau sebentar lagi, barengan aja” katanya disela dengus napasnya. Kucoba bertahan tapi saat Lena semaki tidak terkendali akhirnya aku muncrat juga “Ughhh… Lena…”kataku sambil menahan pantatnya agar rapat dengan, crett…crett… airmaniku saat yang bersamaan kulihat Lena menengadahkan wajahnya memandang langit-langit kamar, tubuhnya mengejang “ouhggg…. Akkhhh…” erangnya dengan keras. Rupanya kami mencapai puncak kenikmatan bersetubuh secara bersamaan. Sejenak kami terdiam dalam posisi itu lalu tubuh Lena yang melemas ambruk menimpa tubuhku, kupeluk tubuhnya erat-erat sambil meresapi sisa-sisa kenikmatan yang baru kami seperempat jam kami berdiam diri dengan posisi seperti itu, batang penisku yang sudah mengerut akhirnya lepas dari lubang vaginanya. “kau bohongkan dengan penyakitmu?” tuding Lena dengan suara lirih sambil masih tetap tidak menjawab, sementara Lena melanjutkan kata-katanya “tapi aku tidak marah kepadamu, kamu baru saja memberi pengalaman terindah dan ternikmat selama hidupku, abang yang menjadi suamiku belum pernah mampu melakukannya seperti ini, paling skornya hanya 1-1, bahkan kadang aku tidak mendapat orgasme saat besetubuh dengannya, tapi kini skornya 3-1, suatu hal yang tidak pernah kuimpikan tapi kini jadi kenyataan” katanya masih dengan suara lirih sambil menggulingkan badannya hingga kini kami berbaring berdampingan. Kubalikan badanku hingga kini aku menghadap padanya yang masih tetap berbaring, pelan kucium bibirnya, dan kami berpagutan erat. “Syukurlah kalau kau tidak marah, habis kau sich merangsangku, jadi saja aku melakukannya” kataku sambil mengelus-elus pinggangnya. “Len kamu masih mampu?” memandangku dengan pandangan bertanya, kupegang tangannya dan kubimbing ke penisku. “aww… kau sudah berdiri lagi?” tanyanya dengan takjub. “Se… sebentar beri aku waktu untuk memulihkan kondisi ku barang seperempat jam, lalu kita lakukan lagi” katanya dengan muka memerah, saat tanganku mulai mengelus-elus belahan kami kembali bersetubuh lagi, puncak demi puncak kenikmatan kupersembahkan pada Lena, hari itu aku tiga kali memuncratkan airmaniku, sementara Lena tidak kurang dari sembilan kali meraih saat itu sampai Lena kembali kepada suaminya, aku selalu melayani dua orang perempuan dalam sehari. Kenikmatan birahi yang kami reguk seakan akan tidak ada puasnya. Menjelang kepulangannya Lena sempat bertanya padaklu dengan pandangan menyelidik “Doni, sebenarnya Ninda anak mama dengan siapa?, aku telah lama memikirkannya, laki-laki seperti kamu berkumpul berdua dengan mama, rasanya tidak mungkin tidak terjadi sesuatu. Ninda bukankah itu kependekan namamu dan nama mama?, benar bukan Ninda adalah anak mama dari kamu?” tanyanya. Aku tidak menjawab pertanyaannya, aku hanya tersenyum sambil mencium sekilas aku hanya bisa nyengir saat pamit Lena merangkul aku dan ibuku, sehingga kami bertiga saling berangkulan erat, dan Linda berkata padaku dengan didengar ibuku, “jaga istrimu baik-baik yah… adikku yang nakal” katanya sambil mencium pipiku, lalu pada ibuku dia berkata “tolong jaga satu-satunya adik laki-lakiku ya iparku yang cantik” katanya sambil mencium pipi ibuku. • CERITA PENGEN SEX MENENANGKAN KAKAK SEPUPU YANG GALAU DAN MEMUASKAN TANTE YANG KESEPIANLalu sambil berbalik dia berkata “terima kasih kalian telah memberikan anak kalian padaku, sehingga suamiku menjadi sangat bahagia, aku janji akan merawatnya seperti aku merawat anak kandungku sendiri” katanya sambil mengedipkan sebelah matanya pada kami, aku dan ibuku. Dan tanpa member kesempatan lagi Lena segera melangkah keluar.“Da… dari… darimana Lena tahu hubungan kita?” Tanya ibuku dengan muka bingung meskipun matanya masih menatap pintu yang barusan digunakan Lena. “Sudah Lin, tak usah kita pikirkan, yang penting Lena tidak marah bahkan dari kata-katanya, tampaknya dia justru merestui hubungan kita, dan yang lebih penting lagi, kini kita tinggal berdua sehingga kita bebas seperti semula melakukan apa saja” kataku sambil membopong tubuh ibuku dan membawanya kekamar tidurnya yang sebenarnya merupakan kamar tidur kami.“ughh… dasr kamu yang tidak ada puasnya” kata ibuku sambil menggigit pelan telingaku, “cepat kau setubuhi aku dan puaskan aku berkali-kali, anak kurang ajar yang doyan menyetubuhi ibunya sendiri” bisiknya lagi berjalan dengan cepat, Sepuluh tahun sejak ibuku melahirkan anakku, kudengar Lena bercerai dengan suaminya, dan setahun kemudian dia menikah lagi dengan seorang pria yang sepuluh tahun lebih muda dari usianya. Aku sendiri tidak pernah menikah secara resmi, buat apa, tokh ada ibuku yang sekaligus juga menjadi empat tahun kemudian, atau lima belas tahun sejak melahirkan Ninda, ibuku meninggal dalam kecelakaan jalan raya, saat dia baru keluar dari sebuah mall. Sejak saat itu aku hidup sendiri dan itu tidak lama, lima bulan setelah ibuku meninggal, aku mendapat telephone dari Lena, dia bertanya maukah aku merawat Ninda, karena suaminya yang sekarang tampaknya menaksir Ninda, sementara sikap Ninda sendiri terlalu gampangan. Karenanya Lena khawatir kalau suaminya menjalin hubungan gelap dengan Ninda.“Dia membutuhkan figur yang kuat dan bisa mendidiknya, suatu hal yang tidak sanggup kuberikan” katanya padaku, aku segera menyetujuinya untuk menerima Ninda dirumahku, karena sebenarnyalah dia adalah putri ku satu-satunya. Tanpa sadar bahwa aku telah membuka babak baru dalam kehidupan incest seksualku.

cerita dewasa hubungan sedarah